У нас вы можете посмотреть бесплатно Pembacaan Wirid Sakran Lil Habib Abu Bakar As-Sakran || Oleh Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf. или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
WIRID SAKRAN Wirid sakran juga dikenal dengan istilah hizib sakran, yaitu wirid yang ampuh digunakan untuk melindungi diri dari berbagai hal buruk. Isinya berupa do’a dan dzikir yang diambil dari Al-Qur’an dan hadits yang bersanad dan terpercaya. Thoriqoh Ba’alwy sudah biasa mengamalkan di dalam kehidupan sehari-hari. Wirid tersebut sering kali dibaca ketika dalam kondisi genting atau boleh juga dibaca setiap hari. Wirid yang dibuat oleh seorang wali besar bernama Imam Abu Bakar As-Sakran bin Syeikh Al Ghauts Abdurrahman As-Seggaf. Beliau merupakan orang sholeh yang taat dan terkenal mashyur sangat cinta kepada Allah SWT serta banyak memiliki karomah. Nasab beliau langsung bersambung kepada Rasulullah SAW. Beliau memperoleh julukan As-Sakran yang artinya adalah mabuk. Mabuk di sini bukan karena minum-minuman keras namun mabuk karena sangat cinta kepada Allah SWT. Bahkan, setiap hari khatam Al-Qur’an dan selalu berdzikir. Imam Abu Bakar As-Sakran wafat pada tahun 821 H di Tarim. Wirid karyanya hingga sekarang masih diamalkan oleh para salafunassoleh dan dibaca di mana-mana. Pengamal Wirid Wirid Sakran Siapa pun boleh mengamalkan wirid di atas tanpa ijazah. Namun, Al Habib Mundzir Al Musawa suatu hari pernah mengungkapkan arti penting meminta ijazah dari wirid yang telah diamalkan. Alasannya adalah ijazah menjadi ikatan antara seorang murid dengan gurunya. Ijazah merupakan izin yang bersambungan dari satu guru ke guru lainnya hingga ke Rasulullah SAW. Sahabat muslim perlu mengetahui bahwa ada wirid yang tidak boleh diamalkan oleh semua orang karena ada syarat yang harus dipenuhi. Contohnya adalah wirid yang berisi do’a untuk mendapatkan jodoh seorang wanita shalihah. Dalam hal ini wirid hanya boleh dibaca oleh seorang laki-laki yang telah baligh. Tentunya, wirid ini tidak cocok diamalkan oleh seorang wanita atau anak kecil. Cara Mengamalkan Sahabat muslim, cara mengamalkan wirid karya Imam Abu Bakar As-Sakran ini adalah dengan melakukan puasa selama tujuh hari. Selama berpuasa wirid dibaca sebanyak dua puluh satu kali dalam satu hari satu malam. Wirid juga dapat dibaca setiap hari tepatnya sesudah menjalankan sholat subuh atau sebelum terbitnya matahari. Pada saat setelah selesai puasa, wirid bisa kembali dibaca tiga kali sehari semalam dengan istiqomah. Wirid ini pernah diijazahkan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki kepada santrinya. Para santri tersebut membacanya secara rutin setiap hari sebanyak satu kali. Manfaat Wirid Sakran Melindungi dari Musuh Membaca dan mengamalkan wirid dapat melindungi sekaligus membentengi diri dari berbagai macam gangguan, kejahatan maupun tipu daya musuh. Gangguan atau musuh di sini bisa dari golongan jin atau manusia. Melindungi Diri dan Keluarga dari Sihir Biasanya orang terkena sihir karena gangguan jin. Namun, sahabat muslim jangan khawatir kekuatan sihir tidak akan mempan jika dilawan dengan sebuah wirid. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca wirid agar terhindar dari gangguan jin. Begitu juga dengan santet, tenun dan berbagai jenis kejahatan yang berkaitan dengan alam ghaib. Santet adalah salah satu metode untuk menyerang orang lain yang dilakukan dari jarak jauh menggunakan berbagai benda mati. Contohnya adalah jerami yang dibentuk menyerupai boneka, beling, jarum silet batu, bunga, sapu lidi, kemenyan, lilin dan lain-lain. Santet menyebabkan targetnya kesakitan namun jika dironsen tidak ,menunjukkan adanya luka. Tenun memiliki prinsip yang sama dengan santet namun bedanya adalah pada prakteknya menggunakan benda mati, telur atau hewan. Orang yang terkena serangan ini mengalami tanda-tanda seperti saat makan terselip kawat, seteples, paku atau silet, keramik di lantai, piring dan gelas tiba-tiba pecah dan lain sebagainya. Sumber : Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf Jika bermanfaat, tolong bantu SHARE LIKE KOMENT SUBSCRIBE.. Terima kasih