У нас вы можете посмотреть бесплатно Zieant - Masih Di Hatiku (Lyric) Inspired by Dewi или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
"Masih Di Hatiku" Inspired by Dewi Story : Kisah ini bermula dari sepasang kekasih yang pernah berjuang bersama melewati berbagai rintangan, jarak, dan waktu yang panjang. Mereka saling menopang, saling menguatkan, dan menjadikan cinta sebagai alasan untuk tetap bertahan. Namun seiring berjalannya waktu, kata-kata yang dulu menenangkan kini justru melukai. Ego dan kesalahpahaman perlahan mengikis makna dari hubungan yang mereka bangun dengan susah payah. Di antara cinta yang masih tersisa, keduanya mulai saling menyakiti tanpa disadari. Sang tokoh wanita, yang menjadi pusat kisah ini, sering kali merasa kecewa, namun hatinya tidak pernah benar-benar ingin melepaskan. Ia masih mencintai sepenuh hati meski telah banyak luka yang menumpuk. Ketika pria yang ia cintai akhirnya pergi — bukan sendiri, melainkan bersama seseorang yang baru — dunianya seolah runtuh. Ia tak tahu bagaimana harus melepaskannya, sebab bayangan lelaki itu masih begitu kuat di dalam hatinya. Setiap malam ia bertanya dalam diam, mengapa cinta yang dulu begitu kuat kini hanya menyisakan penantian? Rasa curiga, takut kehilangan, dan kegelisahan yang pernah ia rasakan ternyata bukan tanpa alasan. Sang kekasih memang perlahan menjauh, dan kini benar-benar hilang dari kehidupannya. Namun hati wanita itu tak mudah percaya bahwa segalanya telah berakhir. Ia menyesali ketidakpercayaannya di masa lalu, karena sering membuat kekasihnya terluka, tanpa menyadari bahwa itu perlahan menjauhkan mereka. Kini, setelah semua usai, ia hanya bisa memandangi kenangan. Ia tahu sang pria tak akan kembali, tetapi cinta dalam dirinya belum bisa mati. Ia mencintai dalam kepedihan, terjebak antara ingin melupakan dan tak mampu menghapus bayangan wajah yang masih tinggal di hatinya. Dalam renungan paling dalam, ia berharap andai waktu bisa diputar kembali. Andai ia bisa memperbaiki semua kesalahannya, menjaga pria itu dengan sepenuh hati, dan tidak membiarkan ego menghancurkan segalanya. Namun takdir tidak bisa diubah. Kini, ia hanya bisa melihat kebahagiaan mantan kekasihnya dari kejauhan, bersama orang lain. Walaupun semua telah berlalu, ia tetap menunggu — bukan karena mengharapkan kepulangan, melainkan karena hatinya belum siap untuk berhenti mencintai. Cinta itu masih hidup di relung terdalam, menjadi luka yang tak berdarah, kenangan yang tak pernah pudar, dan penantian yang tidak berujung. This is a story about a woman who once fought alongside the man she loved, enduring distance, time, and countless challenges together. Their bond was strong, built upon shared dreams and whispered promises that once felt eternal. Yet as time passed, the words that once comforted them began to wound instead. Pride and misunderstanding crept in, slowly stealing the meaning of the love they had fought so hard to keep. The woman at the heart of this story often felt disappointed, but deep down, she never truly wanted to let go. Despite the pain, her love remained steadfast. But one day, the man she loved decided to leave — not alone, but with someone new. In that moment, her world shattered. She didn’t know how to release him, for his presence still lived within her heart. Every silent night became a question she couldn’t answer: why did something so strong fade away? Her fears, her doubts, and her quiet anxieties now made sense — he had been drifting away all along. Yet her heart refused to accept the truth. She blamed herself for never fully trusting him, for the times she caused him pain, unaware that each wound slowly pushed him further out of reach. Now that everything is over, all she has left are memories. She knows he will never return, yet her heart refuses to move on. She continues to love him through the pain, trapped between wanting to forget and being unable to erase his face from her mind. In her deepest reflection, she wishes she could turn back time — to fix her mistakes, to hold him tighter, and to protect what they once had with all her heart. But destiny cannot be undone. Now she can only watch his happiness from afar, as he smiles beside someone else. Even though he is gone, she keeps waiting — not because she hopes he’ll come back, but because her heart isn’t ready to stop loving him. That love still lingers deep inside her, like a wound that never bleeds, a memory that never fades, and a longing that will never end.