У нас вы можете посмотреть бесплатно UTSAWA (PARADE) JANGER TRADISI REMAJA DUTA KABUPATEN BADUNG | PKB XLVII или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
NAPAK TETAMIAN Bermula dari bayang ingatan yang tergambar kala itu oleh sang narator Janger Napak Tetamian mencoba menelusuri sejarah kelam hingga menciptakan sejarah baru. Berbekal alunan nada melodi peninggalan yang masih melekat dalam ingatan, Janger Napak Tetamian mengkemas lagu lagu janger dalam bentuk yang utuh dan masih berpedoman pada kebakuan dari tari janger klasik. Mengangkat tema sosialisme sesuai dengan keberadaan daerah munculnya tari janger di Desa Adat Tanjung Benoa yang masyarakatnya hidup rukun berdampingan antar tiga perbedaan keyakinan, yaitu Islam Bugis, China Khonghucu, dan Hindu Bali Menjunjung tinggi nilai sosial hingga kini. Sebagai masyarakat pesisir yang kehidupannya bergantung pada hasil laut menjadikan keseharian mereka sebagai ruang sosial dengan saling bantu membantu seperti masyarakat Islam Bugis mengajarkan masyarakat Hindu Bali untuk menangkap ikan dan hasil laut lainnya, begitu juga China Khonghucu mengajarkan yang lainnya untuk berdagang guna meningkatkan perekonomian di Desa Adat Tanjung Benoa. Dari tema tersebut, Janger Napak Tetamian membawakan lagu lagu yang menggambarkan kerukunan dalam Pancasila, Perjuangan, Jiwa Nasionalisme dan Keceriaan Muda Mudi dalam aktivitas melaut. Kehadiran lakon dari ketiga keyakinan yang tergabung dalam Janger Napak Tetamian juga mempertegas keberadaan masyarakat pesisir di Desa Adat Tanjung Benoa dengan profesinya sebagai nelayan. Kata "Tetamian" merujuk pada warisan atau peninggalan. Demikian pula, di Desa Adat Tanjung Benoa terdapat sebuah tapakan berupa Rangda yang merupakan warisan atau peninggalan dari sekelompok masyarakat Hindu hingga saat ini. Ketika masolah, tapakan rangda ini diiringi dengan lagu-lagu janger, menari bersama penari janger saat upacara Piodalan berlangsung. Keberlangsungan kegiatan upacara yang dilakukan saat itu juga tidak terlepas dari campur tangan masyarakat Islam Bugis dan China Khonghucu yang menggambarkan Jagat Kerthi, Loka Hita Samudaya. Koordinator: I Ketut Aditya Putra, S.Sn.,M.Sn Konseptor: I Nyoman Swandana Putra, S.Sn Pembina Vokal & Dialog: I Nyoman Swandana Putra, S.Sn., Wayan Eka Santa Pembina Tari: Putu Adiyanti Parmita Putri, S.Sn. Pembina Tabuh: I Ketut Aditya Putra, S.Sn.,M.Sn., I Kadek Arisoma Linggayona, S.Sn., I Wayan Satria Trisnadi, S.Pd Penata Kostum: Pengangge Art Tanjung Benoa Penyaji: Sanggar Seni Wredaya Muni Tanjung Benoa ------------------------------------------------------------------------------------------ Follow us on Instagram : www.instagram.com/pemkabbadung Like us on Facebook : www.facebook.com/pemkabbadung Follow us on TikTok : www.tiktok.com/@pemkabbadung dan Jangan Lupa Subscribe agar tidak ketinggalan konten-konten berikutnya. Thanks for watching.