У нас вы можете посмотреть бесплатно Impian Anak Jadi Polisi Pupus, Ayah di Pekalongan Ditipu 'Anggota' 2,6 Miliar: Janji “Kuota Kapolri” или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru Editor Video: Erricson Bernedy S SURYA.CO.ID - Dua anggota polisi Aipda Fachrurohim dan Bripka Alexander Undi Karisma dilaporkan polisi atas dugaan kasus penipuan sebesar Rp 2,6 miliar. Dua anggota polisi tersebut menjanjikan bisa meloloskan dalam seleksi Akademi Kepolisian menggunakan kuota Kapolri. Dua orang anggota polisi itu disebut-sebut memiliki jaringan orang dalam yang diduga adalah adik dari Kapolri. Dwi Purwanto, warga Kabupaten Pekalongan, yang bekerja sebagai wiraswasta yang memiliki impian agar anaknya berinisial F untuk menjadi perwira polisi pupus sudah. Impian itu harus berakhir dengan kehilangan uang mencapai Rp 2,6 miliar. Dwi mengaku menjadi korban dugaan penipuan oleh empat orang yang menjanjikan bisa meloloskan anaknya masuk Akademi Kepolisian (Akpol) lewat jalur khusus. Dua dari pelaku disebut merupakan anggota aktif Polres Pekalongan. Uang sebanyak itu ia kumpulkan dari hasil tabungan, atau meminjam saudara yang saat itu kebetulan menjual dua mobil mewah Rubicon dan Mini Cooper. “Uang itu hasil kerja keras saya. Demi anak, saya percaya. Tapi ternyata saya ditipu,” kata Dwi kepada Tribunjateng, Rabu (22/10/2025). Kasus ini bermula pada 9 Desember 2024, ketika Dwi menerima pesan WhatsApp dari Aipda Fachrurohim, anggota Polsek Paninggaran, Polres Pekalongan. Dalam pesan itu, Fachrurohim menawarkan bantuan untuk memasukkan anak Dwi ke Akpol lewat jalur khusus yang disebut-sebut sebagai “kuota Kapolri”. “Katanya ini kuota khusus, tinggal bayar Rp3,5 miliar. Separuh dulu tanda jadi, sisanya setelah panpus (pantukhir pusat),” ujar Dwi. Awalnya ia menolak, tapi bujukan terus berdatangan. Jangan hanya di YouTube, ikuti juga saluran WhatsApp kami! Dapatkan update video terbaru, informasi eksklusif, dan konten menarik lainnya langsung di ponselmu. Klik link di deskripsi untuk bergabung dan jadi yang pertama tahu tentang video-video terbaru dari Harian Surya! Jangan sampai ketinggalan! https://whatsapp.com/channel/0029VaUt... Website: https://surabaya.tribunnews.com/ Instagram: / suryaonline Facebook: / suryaonline YOUTUBE / @tribunnewssurya #suryaonline #hariansurya #TribunnewsSURYA