WARIGA: PERPADUAN ANTARA SAINS DENGAN MAGIS скачать в хорошем качестве

WARIGA: PERPADUAN ANTARA SAINS DENGAN MAGIS

   • WARIGA: PERPADUAN ANTARA SAINS DENGAN...   WARIGA: PERPADUAN ANTARA SAINS DENGAN MAGIS #Wariga #Sains #Magis WARIGA: PERPADUAN ANTARA SAINS DENGAN MAGIS, Mengapa ? Karena seluruh kehidupan masyarakat Hindu dituntun oleh perhitungan hari baik, dan menghindari hal-hal yang kurang baik.Wariga dinyatakan sebagai pengetahuan tentang pengelolaan waktu. Kedua, melalui pemahaman terhadap wariga, umat Hindu dituntun senantiasa ingat akan hari-hari suci, ingat pada waktunya untuk melaksanakan persembahyangan. Pengetahuan tentang wariga menuntun insan Hindu untuk ingat pada energi-energi positif yang orbit pada saat tertentu atau dalam Bahasa agamanya “payogan Ida Bhatara”. Pentingnya kedudukan wariga, ditegaskan bahwa “Wariga pinaka bungkahin agama” atau Wariga sebagai dasar agama. Hanya orang yang tahu menghitung wariga yang boleh memberikan pilihan waktu kepada umat yang dalam Bahasa agama disebut “Weruh pue sire anguliaken rikanang wariga”. Kalu tidak tahu cara menghitung wariga, maka seharuslah tidaklah pantas memberikan pilihan hari baik kepada umat. Itu tertuang jelas dalam lontar Buda Kecapi Sastra Sanga. Di samping pengertian itu, wariga juga dinyatakan sebagai salah satu cara memahami diri menuju kehidupan keluarga harmonis dan bahagia. Pengertian lain tentang wariga menurut lontar Wariga adalah "warah ring raga" tahu akan diri. Wariga dapat menyebabkan seseorang mengerti apa yang harus dilakukannya. Bagaimana caranya kita warah ring raga atau tahu diri ? Dengan mengenal dan memahami planet-planet yang orbit saat kelahiran kita. maka disini munculah istilah pewacakan di Bali yaitu membaca nafas kelahiran seseorang. bagaimana planet-planet bisa memberi informasi terkait kelahiran seseorang, terus bagaimana cara kerjanya. Untuk memahami alam semesta manusia tidak bisa terlepas dengan yang namanya frekuensi, vibrasi dan energi. saat ada kelahiran di suatu hari, nafas pertama yang dihirup oleh si bayi adalah nafas pada saat pertama kali dia muncul kedunia ini dari rahim sang ibu. kalau ingin tahu bagaimana bayi yang terlahir saat itu, maka bacalah vibrasi energi kebiasaan yang pernah tersimpan dalam planet kelahirannya, maka akan muncul dan diketahui karakter dari bayi atau seseorang tersebut. setelah diketahui karakternya, keadaaanya, sakitnya, nasibnya, rejekinya dan lain sebagainya sehinga ada langkah-langkah yg dapat diambil untuk menguatkan energi yang baik dalam diri dan mengatasi energi negatif dalam diri. Ketika ingin mewujudkan keharmonisan diri untuk kebahagiaan keluuarga akan dapat diwujudkan. Lalu apa yang patut dipakai dasar untuk mengenal dan memahami pengetahuan wariga ? Ada enam hal yang perlu diperhatikan jika hendak belajar Wariga, yaitu tentang: pertama, wewaran, misalnya eka wara, dwi wara, sampai dasa wara; kedua, mengenai wuku dari Sinta sampai Watugunung; ketiga, tahu mengenai tanggal-pangelong, tanggal artinya setelah tilem atau bulan gelap, pangelong setelah purnama; keempat, juga harus memahami tentang sasih mulai dari sasih kasa, karo, ketiga, kapat, kelima hingga Sada; sebagai pengetahuan kelima yang harus dipahami adalah Dawuh; dan setelah itu dibutuhkan lagi pengetahuan Sanghyang triya dasa saksi. Itu sebabnya di dalam pengetahuan wariga dikenal istilah “wa petang sada”, yaitu wa maksudnya dua, petang artinya empat, sehingga ada 2 ditambah 4 sama dengan enam prinsip dasar yang harus diketahui oleh seseorang yang hendak mempelajari wariga. Di dalam Buda Kecapi Sastra Sanga, sebagai sumber pengetahuan belajar mengenai wariga harus mampu “Weruh pue sire anguliaken rikanang wariga” baru lahir dewasa, yang berarti titik cahaya yang baik yang akan menghasilkan hasil baik. Dewasa adalah langkah awal untuk menentukan titik yang baik yang memungkinkan terbangunnya landasan tindakan yang baik pula dan dapat menghasilkan kebahagiaan serta kemakmuran. Walau wariga ini tidak 100 persen benar, namun dapat dibuktikan kebenarannya di atas 90 persen, syaratnya harus diutarakan secara jujur oleh yang diwacak. Misalnya seseorang yang lahir pada Wraspati, Pahing, Prangbakat: diwacak bahwa orang ini keras hati, suka melamun atau beremajinasi, dan jika tidak dapat tercapai, maka emajinasikan bisa lihar dan tidak baik bagi Kesehatan jiwanya. Oleh karena itu, maka acapkali orang yang terlahir pada hari itu, berpotensi sakit psikosematik jika ilusinasi, emajinasi dan lamunannya tidak terkendali. Seseorang yang terlahir pada hari Wraspati, Pahing, Prangbakat memiliki jiwa pemimpin dan mudah mengkoordinir orang, disegani, dan …seterusnya. Itulah salah satu fungsi wariga yang telah dioperasionalkan dalam bentuk pewacakan oton. Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada Youtube, juga pada Dharma wacana agama Hindu. Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe https://www.youtube.com/channel/UCB5R Facebook: www.facebook.com/yudhatriguna Instagram:   / yudhatrigunachannel   Website: https://www.yudhatriguna.com