У нас вы можете посмотреть бесплатно PERJALANAN KE DESA EKSTREM PALING TERJAUH DI CIANJUR или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Klik Link dibawah ini Untuk Support Perjalanan Dua Sepatu http://lynk.id/payme/duasepatu Terima kasih untuk para donatur kak gina : 500.000 Bpk Birong Hutabarat ( Amerika) : 1.611.206 PETANI SAYUR IBU IFIH : 0877 2875 1365 Potret Pilu dari Sindang Jaya: Surga Sayuran di Ketinggian 1600 MDPL yang Tercekik Harga Lokasi dan Potensi: Desa Sindang Jaya adalah sebuah wilayah agraris yang terletak di ketinggian sekitar 1600 meter di atas permukaan laut (MDPL). Dengan ketinggian ini, desa tersebut dianugerahi tanah yang subur dan udara yang sejuk, menjadikannya lokasi yang ideal untuk budidaya berbagai jenis sayuran dataran tinggi berkualitas. Seharusnya, potret desa ini adalah gambaran kemakmuran, di mana para petani hidup sejahtera dari hasil bumi yang melimpah. Kenyataan Pahit Saat Ini: Harga Sayur Anjlok Namun, di balik potret keindahan alamnya, saat ini tersimpan sebuah ironi yang menyakitkan: harga sayuran hasil panen petani anjlok secara drastis. Harga jual di tingkat petani jatuh ke angka yang tidak masuk akal, yaitu hanya Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram. Harga ini bahkan tidak cukup untuk menutupi biaya produksi, mulai dari bibit, pupuk, perawatan, hingga tenaga panen. Faktor-Faktor Penyebab Krisis: Akses Infrastruktur yang Sulit: Berada di ketinggian 1600 MDPL seringkali berarti medan yang terjal dan sulit dijangkau. Jalan yang sempit dan curam membuat kendaraan roda empat (seperti truk atau mobil pick-up) tidak bisa masuk langsung ke area perkebunan. Akibatnya, petani sangat bergantung pada jasa ojek sayur dengan biaya yang sangat mahal, mencapai Rp25.000 sekali angkut. Biaya transportasi ini memakan sebagian besar potensi keuntungan mereka. Posisi Tawar yang Lemah: Karena kesulitan mendistribusikan hasil panen sendiri, petani terpaksa menjual kepada tengkulak yang datang ke desa. Para tengkulak ini memahami kondisi tersebut dan memanfaatkannya untuk menekan harga serendah mungkin. Petani tidak punya pilihan selain menerima harga yang ditawarkan, daripada sayuran mereka membusuk di kebun. Kelebihan Pasokan (Over Supply): Seringkali, anjloknya harga juga dipicu oleh panen raya yang terjadi serentak di berbagai daerah. Ketika pasokan di pasar melimpah, hukum ekonomi pun berlaku: harga akan jatuh. Namun, bagi petani di daerah terpencil seperti Sindang Jaya, dampaknya terasa berkali-kali lipat lebih parah karena biaya logistik yang tinggi. Dilema Pahit Petani: Kondisi ini menempatkan para petani dalam posisi yang serba salah. Jika dipanen, mereka harus mengeluarkan biaya untuk upah buruh dan ongkos ojek yang mahal, yang akhirnya membuat mereka merugi. Jika tidak dipanen, mereka akan kehilangan seluruh modal dan tenaga yang sudah mereka curahkan selama berbulan-bulan. Akibatnya, banyak petani yang pasrah dan bahkan terpaksa membiarkan sayuran mereka membusuk di ladang karena menjualnya hanya akan menambah kerugian. Kisah dari Desa Sindang Jaya adalah cerminan nyata dari bagaimana kekayaan alam tidak selalu sejalan dengan kesejahteraan masyarakatnya, terutama ketika infrastruktur dan sistem perdagangan tidak berpihak kepada mereka yang bekerja paling keras di ladang. inquery bussines email to [email protected] instagram : @duasepatu.id Enjoy ! and thank you for watching IG : https://instagram.com/dua.sepatu.id?i... Fp : https://www.facebook.com/profile.php?...