У нас вы можете посмотреть бесплатно Senartogok - Nenek Moyangku Seorang Penyair или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Selembar sayat metafor jangan kau parno- Belai puisi pembungkus deret Anno- Belakang zaman kebun kata sejak no- Bel Bob Dylan bukti puisi numero uno Unamuno ludahi Astray prajurit Franco Falangis bicara ′Intelegencia Abajo' Nekro filia adalah penghujam mikro- Fon-dasi agamamu lagipula Iqro Kami berlayar menggenggam ′No Logo' Bersampan Quran, alkitab, perang Tro- Jan dari Dante Alighieri sampai Don Kiho- Te-taplah menggurat kitab TV lalu... K.O Matikan! seraya bergumam "Om- Swastiastu, bumi ini memiliki melo- Di bagi mereka yang mau mendengar" Oh- Ya? Shakespeare dan Juliet tinggalkan Romeo Prosa yang dilarang di era kultur Mao Panggil aku Bei Dao bersendawa Pharoahe "Bring it On" motherfucker Prince Po(e) Bersamaku syair mengelana sesap De Mello Biar terbang bijaksana dari Plato Menuju ruang diri dimana ego Tak bisa dinego akulah Zorro- Berkuda yang tertawa sebagai Tarjo Itu panggilanku tapi kalian kenali Senarto- Gok hanya kenakan topeng Wing Kardjo Penyuka Blink juga mbeling Remy Sylado Nada nada berdetak di nadi menjadi no- Da kiyai bernyanyi 'No Digas No′ Saat KKR bubar oleh Ahlus Sin Dios Aku bukan politisi Sufmi Dasco Aku hanyalah bait erotis Motinggo Mendesah serumit film Memento Acak, berplot keotik bak Allepo Yang fana adalah Joko Pinurbo "Duka-Mu abadi," kata Djoko Damono Tetap kupilih Sastrowardoyo Baik Diandra maupun Subagio Tanpa sekalipun membaca Pramoe Dya saji Wispi: "dia jatuh Roboh Satu peluru dalam kepala" ala Preemo Rancang beat generasi William S. Borrough Akulah syair yang ditulis Rim(B)aud- Elaire yang berkeliling sebagai Hobo Di dunia meski eksis sekedar cameo Datang lalu pergi tak perlu perangko Kubutuh ′Setangkai Melati Di Sayap Jibril'-Danarto "Kapak Amuk O" "Walau huruf habislah nocturno Alifbataku belum sebatas keagungan sang deo" Nenek moyangku seorang penyair Menggadai takdir hingga titik nadir Nasib yang anyir menolak pandir Sajak dan satir hidup belum berakhir (Rand Slam) Mamaku sering bilang, anakku sering hilang Saat aku pergi lihat inspirasi di pinggiran Tulis roman picisan, rima gaib kan menggaet Ajaib tanpa jin (jeans) botol bukan bocah kekinian Dulu guru serang aku karena ku sering ngantuk Tunjuk seringaiku bagai mereka sainganku Mimpi selinganku ingin jadi paling angkuh Ingin mereka panggil aku buat mereka saling aku Kenal dengan Rand Slam, Presiden anak menteng Jalannya enteng, sambil petantang-petenteng Menantang melenceng udah kayak sekte sesat Abang apa ente sehat kok kayak ente tepar Aku suka hip hop, sebelum punya ipod Suka dengar Preemo karena beat yang benar prima Dan mulai belajar rima pernah anggap sastra gila Sampai ku gila sastra karena dengar Chairil Anwar Pikir macam-macam, macam-macam pikiran Malam-malam sendirian, angan-angan ketinggian Siapa nenek moyangku, dulu kerja apa? Apakah dia doyan mabuk dan suka menganggur? Kadang ku terganggu, saudara dengan Kendrick Eminem, panggil Snoop Dogg pamanku Pemain sumo badanku, Big Pun tasbihkan Aku penerus yang gerus kalian yang tak becus Atau mungkin Jengis Khan, buat ku bengis kar- Na liat kalian dengan mudah menista Syair karena tak mahir, anggap sajak main-main Anggap diri paling, paling-paling kau berpaling Lari, lari jangan kemari, kita beda keturunan Aku turunan Tupac, kamu turunan yang curam Yang hanya bawa celaka bagi orang selanjutnya Naikkan kemampuan karya moyang kulanjutkan