У нас вы можете посмотреть бесплатно AYAT ALKITAB yg kerap DIPAKAI MENYERANG KATOLIK yang MENDOAKAN ORANG MENINGGAL / INI ARTI SEBENARNYA или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Bapak ibu saudara-saudari terkasih, salam dalam kerahiman tuhan. Yakinlah bahwa Yesus sangat mencintai saya, anda dan kita semua. Dalam Gereja kita, ada tradisi indah bahwa Bulan november dan lebih khusus lagi pada tanggal 02 November, Gereja memberi perhatian khusus bagi jiwa-jiwa yang telah meninggal, mereka yang sedang berada dalam proses penyucian atau purgatorium. Pada beberapa video dalam channel ini, saya sudah mengajak kita untuk melihat dasar mengapa Gereja memiliki tradisi indah ini yaitu berdasarkan apa yang “tidak eksplisit dalam Kitab Suci” dan juga berdasarkan tradisi, yang kita akui juga sebagai ajaran iman yang sah dalam Gereja kita. Kali ini saya mengajak kita untuk melihat bahwa tradisi indah ini faktanya kerap dipertanyakan atau bahkan dituduh sesat oleh mereka non katolik termasuk sebagian dari para saudara-saudara kita kristen non katolik. Dalam hal ini kita justru lebih memiliki kesamaan dengan saudara-saudara kita muslim ketimbang mayoritas saudara-saudara kita kristen non katolik. Saudara-saudari kita muslim memiliki ajaran untuk mendoakan orang meninggal. Sebaliknya mayoritas saudara-saudara kristen non-katolik tidak mengimani hal tersebut. Kita dalam konteks tertentu perlu tahu dasar ajaran iman kita dan dalam kadar tertentu pula mesti sanggup membela dan mempertahankan ajaran iman kita. Jawaban yang umumnya kita berikan atas pertanyaan saudara-saudara yang meragukan tradisi mendoakan orang meninggal adalah, kita merujuk pada Kitab Makabe. Namun bapak ibu saudara-saudari terkasih, ada satu pertanyaan yang tampaknya kita akan kesulitan menjawabnya. Yaitu tatkala tradisi mendoakan orang meninggal ini ternyata dituduh melanggar ajaran kitab suci. Lihatlah di media sosial misalnya, ada sekian banyak yang menuduh bahwa tradisi mendoakan orang meninggal ini bertentangan dengan beberapa ayat dalam kitab suci misalnya: Ayub pasal 7:9-10: Sebagaimana awan lenyap d dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati e tidak akan muncul kembali. f 7:10 Ia tidak lagi kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi g oleh tempat tinggalnya. h Atau juga dalam kitab Pengkhotbah 9:5-6 : Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, b tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka c sudah lenyap. d 9:6 Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari. Kedua kutipan kitab suci ini memang tampaknya bertentangan dengan tradisi kita mendoakan orang meninggal. Apakah memang demikian? Lantas apakah kitab makabe yang kita gunakan itu bertentangan dengan ajaran dalam kitab ayub dan pengkhotbah ini? mungkinkanah kitab suci memuat dua ajaran yang saling bertentangan? Silahkan like, comment, subscribe dan share video ya!