У нас вы можете посмотреть бесплатно TUMPEK WARIGA или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
• TUMPEK WARIGA TUMPEK WARIGA #TumpekWarigaSamaDenganTumpekBubuhDanTumpekPengatag #TumpekWarigaMemujaDewaSangkaraSebagaiPenguasaTumbuhTumbuhan #TumbekWarigaBertujuanMenanamkanKesadaranPentingnyaMenjadaHarmoniDenganAlam Menurut lontar Sundarigama, Tumpek Wariga seringkali juga disebut dengan Tumpek Pengatag atau Tumpek Bubuh dirayakan setiap 6 (enam) bulan sekali tepatnya 25 (dua puluh lima) hari sebelum hari Raya Galungan yang juga jatuh setiap 210 hari sekali. Tumpek Wariga jatuh pada hari Saniscara (Sabtu) Kliwon (hitungan pancawara) Wuku Wariga. Karena jatuhnya pada Wuku Wariga maka hari ini lebih popular disebut dengan Tumpek Wariga. Pada hari raya ini seluruh umat Hindu melaksanakan bentuk bakti dan angayubagia (syukur) kepada Hyang Widhi Wasa atas segala anugrah-Nya terhadap segala tumbuhan, sehingga mampu memberikan merta kepada manusia untuk hidup dan meopang segala aktivitas agamanya. Pada hari raya Tumpek Wariga yang datangnya 25 hari sebelum hari raya Galungan, sesungguhnya bentuk remainder (pengingat) bahwa “25 hari lagi hari raya Galungan, hari raya besar yang disebut rahinan jagat akan datang” oleh karena itu maka manusia Hindu memohon kepada Tuhan agar segala tumbuhan tumbuh subur dan berbuah, karena akan dijadikan bahan persembahan kepada Hyang Widhi”. Itu sebabnya pada hari itu, dipersembahan bubur (bubuh) sebagai sarana utama kepada Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya Dewa Sangkara sebagai Dewa penguasa semua pepohonan dan tumbuhan sembari berucap "Kaki kaki, Nini Nini Sarwa tumuwuh Niki Tyang ngaturang Bubuh mangde ledang tumbuh subur, Malih 25 (selae) Galungan apang nged, nged, nged mebuah". Mempersembahkan sembari memanggil (mengatag) itulah sebabnya Tumpek Wariga juga disebut dengan Tumpek Pengatag, dan disebut Tumpek Bubuh, karena sarana utama yang dipersembhakan adalah bubuh (bubur). Tumpek Wariga atau Tumpek bubuh atau Tumpek Pengatag diyakini oleh umat Hindu sebagai “Amertaning Sarwaning Tumuwuh” (memberikan kehidupan kepada semua tumbuh-tumbuhan). Maknanya adalah menumbuhkan kesadaran kepada manusia Hindu untuk senantiasa menjaga tumbuh-tumbuhan, memelihara tumbuh-tumbuhan, dan harmonis dengan alam. Sebab tumbuhan-tumbuhan pula sumber sandang pangan manusia. Lalu kenapa pada saat melaksanakan upacara Tumpek Wariga, persembahan dilakukan pada pohon kelapa, bukan duren, bukan manggis, bukan pohon buah (yang juga berpenghasilan) lainnya. Dari asal katanya saja kelapa (dalam Bahasa Bali) berasal dari kata kal apa, buah yang dapat digunakan untuk apa saja, mulai batang, buah, daun, sampai bungsil sekalipun. Selain itu mengapa kelapa yang diutamakan, berkaitan dengan mitologi Hindu. “Ketika Bhatara Gana, yang mahir meramal diuji oleh Bhatara Brahma dengan pertanyaan berapakah jumlah kepalaku wahai Bhatara Gana? Sebagaimana diketahui bahwa jumlah kepala Dewa Brahma itu lima, tetapi disembunyikan satu yang di tengah ke dada beliau, dengan harapan Bhatara Gana salah menjawabnya. Akal Bhatara Brahma diketahui oleh Bhatara Siwa, lalu diambillah kepala yang disembunyikan itu dan ditanam oleh Bhatara Siwa di arah kaja kangin (timur laut) sehingga tumbuh menjadi pohon kelapa. Jadi kelapa itu berasal dari salah satu kepala Bhatara Brahma yang ditanam Bhtara Siwa di arah Timur Laut, sehingga ini menjadi penting sebagai Bhisama bahwa kepala itu menjadi buah yang serba guna dan memiliki efek magis. Itu pula sebabnya, mengapa saat Tumpek Wariga, Tumpek Bubuh atau Tumpek Pengatag, pohon kelapa dijadikan representasi mewali seluruh pohon dan tumbuh-tumbuhan. Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak Yudha Triguna Channel pada Youtube. Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe https://www.youtube.com/channel/UCB5R Facebook: www.facebook.com/yudhatriguna Instagram: / yudhatrigunachannel Website: https://www.yudhatriguna.com