У нас вы можете посмотреть бесплатно Disebut Tumbuh Rumput Liar, Apakah Ladang Jagung yang Diresmikan Gibran Gagal Panen? Ini Faktanya или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru Benarkah Ladang Jagung yang Diresmikan Gibran Gagal Panen? Ini Faktanya TRIBUN-VIDEO.COM - Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada membantah anggapan bahwa ladang jagung program ketahanan pangan di Desa Bantarpanjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, terbengkalai atau gagal panen. Ladang seluas 50 hektar tersebut sebelumnya diresmikan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Oktober 2025 sebagai bagian dari Program Ketahanan Pangan Nasional. Namun, kondisi tanaman yang tumbuh tidak merata dan didominasi rumput liar memicu sorotan publik. “Program budidaya jagung ini masih terus dimonitor. Kondisi yang terlihat saat ini bukan indikator berhentinya atau gagalnya program,” ujar Indra melalui keterangan tertulis, Selasa (30/12/2025). Pertumbuhan Tak Merata dan Dominasi Rumput Pantauan di lokasi pada Selasa siang menunjukkan pemandangan yang kontras. Di bagian depan lahan, tanaman jagung setinggi satu meter tampak sudah berbuah meski sebagian daunnya mulai menguning. Namun, di bagian belakang, tanaman tumbuh pendek, sebagian roboh, dan tertutup rumput liar yang tingginya melebihi jagung. Warga setempat, Supriatna, mengaku tidak lagi melihat adanya petugas yang merawat lahan tersebut belakangan ini. Ia bersama warga lainnya kini memanfaatkan rumput di ladang itu untuk pakan ternak. “Awal-awal dulu ada yang jaga, tapi belakangan enggak pernah lihat,” ucap Supriatna saat ditemui di lokasi. Menanggapi hal itu, Indra menjelaskan bahwa pertumbuhan tanaman yang tidak seragam dipengaruhi oleh karakteristik tanah merah kekuningan yang minim unsur hara serta lapisan top soil yang tipis. Curah hujan tinggi belakangan ini juga memicu erosi yang menghanyutkan pupuk. “Kondisi tersebut menjadi tantangan teknis dalam budidaya pertanian lahan terbuka. Ini bukan indikator program berhenti,” kata Indra. Target Panen Januari 2026 Indra memastikan bahwa dari total dua hektar yang ditanam pada tahap awal, sekitar 1,5 hektar di antaranya sudah siap dipetik pada Januari 2026 mendatang. Ia menyebut adalah hal yang wajar jika ada sebagian kecil tanaman yang tidak tumbuh optimal. “Dalam setiap proses pertanian pasti ada tanaman yang tumbuh optimal dan sebagian kecil yang tidak. Itu hal yang wajar,” tuturnya. Terkait keberadaan rumput liar, Direktur Utama PT MSD Corpora Internasional selaku pengelola, Made, mengklaim hal itu sebagai bagian dari strategi teknis untuk menjaga struktur tanah agar tidak hanyut terbawa air hujan. “Rumput kami biarkan untuk menahan tanah agar tidak hanyut saat hujan, mengingat karakter tanah di lokasi ini mudah tergerus,” jelas Made. Made menambahkan, target produksi jagung di lahan ini dipatok 6 hingga 7 ton per hektar sesuai rata-rata nasional. Namun, fokus tanam pertama ini baru sebatas pengujian kecocokan benih dan pola pemupukan. (Tribun-Video.com) https://bandung.kompas.com/read/2025/... Program: Tribunnews Update Editor Video: dharma aji yudhaningrat Uploader: Bintang Nur Rahman