У нас вы можете посмотреть бесплатно BIOGRAFI IMAM ABU HASAN AL-ASY'ARI или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
#askamza #aswaja #imamasyari ____________________________________________ DONASI https://sociabuzz.com/askamza/donate Mari bersama-sama dukung dan donasi melalui link di atas untuk pengembangan Askamza Channel, Terima kasih 🙏🏻 Nama lengkap Imam Asy’ari ialah Abu al-Hasan ‘Alî bin Ismail bin Abu Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdillah bin Musâ bin Bilal bin Abi Burdah ‘Amir bin Abû Musâ Abdullah bin Qais al Asy’ari dan Lahir di Basrah pada tahun 260 H dan wafat pada tahun 324 H. Beliau dikenal dengan sebutan Abul Hasan al-Asy’ari. Abul Hasan adalah kuniah beliau. Adapun al-Asy’ari adalah nisbat (penyandaran) kepada kabilah al-Asy’ar, Laqab (julukan) beliau adalah Nashiruddin (pembela agama). Nama al-Asy'ari yang merupakan nisbat pada Asy'ar, adalah nama seorang laki-laki dari suku Qahthan yang kemudian menjadi nama suku dan tinggal di Yaman. Dari suku Asy'ar ini, lahir seorang sahabat terkemuka dan dikenal sangat alim, sehingga termasuk salah satu fuqaha di kalangan sahabat Nabi, yaitu Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy'ari atau yang lebih kita kenal dengan nama Abu Musa Al Asy’ari. Abu al-Hasan al-Asy'ari pada mulanya belajar membaca, menulis dan menghafal al-qur’an dalam asuhan orang tuanya, setelah orang tuanya meninggal dunia ketika ia masih kecil, beliau belajar kepada ulama Hadis, Fiqh, Tafsir dan bahasa yaitu kepada al-Saji, Abu Khalifah al-Jumhi, Sahal Bin Nuh, Muhammad Bin Ya'kub dan ‘Abd al-Rahman Bin Khalf. Al-Asy’arî adalah murid dan belajar ilmu kalam dari seorang tokoh Mu’tazilah, yaitu Abu ‘Ali al-Jubbai sampai umur 40 tahun, sehingga al-Asy’ari pun termasuk tokoh Mu’tazilah. Dan karena kepintaran serta kemahirannya, ia sering mewakili gurunya itu dalam berdiskusi. Namun pada perkembangan selanjutnya, al-Asy’ari menjauhkan diri dari pemikiran Mu’tazilah dan selanjutnya condong kepada pemikiran para fuqaha’ dan ahli hadis. Jika berkenan, mohon Like, Coment, dan Share _______________________________________ Ikut kami di Instagram @askamza / askamza Facebook Aska Mza / aska.mza.9 ______________________________________ Tonton video-video lainnya Biografi • Плейлист Kisah Kisah Islam • Плейлист _______________________________________ Produser, Video Editor, Pengisi Suara dll Moch. Zaenal Abidin Instagram : / emzed_abidin Dukungan Donasi untuk pengembangan channel Rek. BRI 3204 01038387 530 a.n. MOCH ZAENAL ABIDIN