У нас вы можете посмотреть бесплатно L'alphalpha - Kelak, Kelam 'Kan Berpendar Live at Krapela | Sounds From The Corner Live или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Janji Di Antara Hari Kemarin, Esok dan Selamanya Oleh Teguh Wicaksono Sembilan track di Kelak, Kelam ‘Kan Berpendar patut mendapatkan perhatian ekstra telinga dan hati Anda. Dibuka dengan “Awal” - menawarkan lanskap sonik yang familiar dan lekat dengan identitas L’alphalpha, menjerumuskan pendengar ke kegelapan dan perlahan bergeser menuju ke arah yang lebih “terang”, sampai akhirnya berlabuh pada tahap yang tenang dan gemilang. Pendekatan ini juga terpapar dalam output visual dari album ini, padu padan antara gelap dan terang yang membuat saya berpikir banyak seputar proses pertumbuhan dan pencarian. Bukan konsep yang baru, namun menjadi kerangka kreatif yang pas untuk menangkap makna keseluruhan album ini. Secara musikal, pertumbuhan dan pencarian L’alphalpha melalui Kelak, Kelam ‘Kan Berpendar terdengar jelas progresinya. Bila Anda mendengarkan L’alphalpha semenjak 2011 melalui debut album When We Awake, All Dreams Are Gone, saya yakin sudah tertanam dengan cukup jelas pendekatan musikal L’alphalpha yang lekat dengan kemasan Post Rock dan Shoegaze. Dua belas tahun kemudian, konstruksi Post Rock dan Shoegaze yang dulunya menjadi busana utama dari mereka kini menjadi elemen komplementer untuk menghantarkan hook-hook pop yang powerful, dengan artikulasi yang kongkrit dan berani. Bagi saya, di Kelak, Kelam ‘Kan Berpendar L'alphalpha berhasil menanggalkan banyak elemen tersier, mendedikasikan energi mereka untuk membuat treatment yang lebih linear dan berhasil meningkatkan delivery yang lebih efisien. Upaya ini berhasil dilakukan berkat dukungan dan keterlibatan dari produser Rasta, yang secara cemerlang menantang mereka untuk merampingkan tubuh musik L’alphalpha dan memberikan exposure terhadap hal-hal yang lebih esensial. Ini kali pertama mereka memberanikan diri mengundang pihak ketiga ke dalam proses penulisan dan penyempurnaan lagu-lagu di album baru. Saat diminta untuk mengilustrasikan peran Rasta di dalam proses kreatif, Herald (Reynaldo) mengibaratkan dia seperti “Nigel Godrich yang pandai menyeleksi bebunyian yang penting bagi Radiohead”. Kolaborasi mereka menghasilkan versi stripped down L’alphalpha yang lebih mudah berdansa di telinga. Sebagai motor kreatif utama dari L’alphalpha, saya selalu melihat Herald seperti spons kultur populer yang menghirup belasan referensi dari berbagai arah di saat yang sama 24/7 (lihat saja post media sosialnya tentang kanvas inspirasi Kelak, Kelam ‘Kan Berpendar). Keberadaan produser mampu membuat mereka lebih selektif dan cermat untuk memangkas hal yang kurang penting. Menurut Herald, energi dan esensi yang ditawarkan oleh Kelak, Kelam ‘Kan Berpendar bisa bekerja secara maksimal untuk para pendengarnya ketika ada lubang besar dan kehampaan di hidup, proses bergerak menuju ke tahap selanjutnya baik itu meninggalkan maupun menjemput, melupakan ataupun mengingat. Didesain sebagai karya album yang modular, Kelak, Kelam ‘Kan Berpendar memiliki bittersweetness yang konsisten sejak awal hingga akhir. Tidak pernah ada perasaan singular yang bisa diaplikasikan kepada album ini, dari semua energi kesedihan, ada harapan dan positivisme yang sama besarnya mendampingi. Keterkaitan energi yang menjalar di semua sudut album ini merupakan offering yang cukup membedakan album ini dan rilisan band lainnya di sirkuit mereka. Sama seperti apa yang mereka paparkan, semua orang memiliki jarak tempuh yang berbeda untuk mendarat di tujuannya. Proses bertumbuh yang sama juga terjadi di dalam tubuh L'alphalpha - semenjak Von Stufe di 2013, selama satu dekade mereka sempat kesulitan untuk menemukan kembali momentum yang tepat untuk kembali merilis karya, sampai akhirnya Herald bertemu dengan Fahmi di tahun 2017, seorang arsitek gim buatan Indonesia yang telah pergi meninggalkan dunia ini. Pada mulanya cetak biru Kelak, Kelam ‘Kan Berpendar dibuat berpasangan dengan gim buatan alm. Fahmi, dirilis berdampingan dan saling melengkapi sebagai satu pasang sajian. Di tengah perjalanan merampungkan dan merilis karya mereka, Fahmi meninggal. Musibah ini menjadi pukulan besar bagi L’alphalpha, namun menyisakan pemahaman yang sangat konkrit: menyelesaikan album ini menjadi misi utama mereka, juga sebagai homage bagi sahabat yang terlalu cepat meninggalkan mereka. Saya mendengarkan lagu “mimpi” sebelum terlelap malam ini. Kilatan memori di masa lampau... Baca selengkapnya di sini : https://docs.google.com/document/d/1T... SETLIST 00:00 All Birds Are Against The Gravity 05:54 Temu Hilang 12:23 Lingkar 16:33 Luka, Waktu, Manusia 21:48 Suaka 28:17 Bilur Biru 33:51 Tatkala 40:36 Tempuh 47:26 Comet's Tail 53:18 Yudish Speech 58:06 Pulang, Kembali 01:03:59 Mimpi - Kelak, Kelam 'Kan Berpendar Dukung Sounds From The Corner secara langsung melalui fitur "Super Thanks" atau bisa memberikan dukungan melalui tip jar : https://karyakarsa.com/soundsfromthec... https://saweria.co/soundsfromthecorner -----------------------------------------------