У нас вы можете посмотреть бесплатно AWALNYA DISURUH DUDUK , ENDINGNYA MEMUKAU ABAH ANZA или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Penceramah: KH. Anwar Zahid Acara: Haul Akbar Dukuh Canden, Kutowinangun Lor, Salatiga. Topik Utama: Persiapan Menghadapi Kematian, Hakikat Dunia, dan Pentingnya Anak Saleh. Ringkasan Inti Ceramah 1. Ketidaksiapan Manusia Menghadapi Kematian KH. Anwar Zahid membuka ceramah dengan menekankan realitas bahwa mayoritas manusia merasa tidak siap menghadapi kematian. Ketidaksiapan ini umumnya disebabkan oleh dua faktor utama: Rasa berat hati untuk berpisah dengan segala hal yang dicintai di dunia (harta, keluarga, jabatan). Kesadaran diri akan minimnya bekal amal ibadah untuk kehidupan akhirat. 2. Enam Simbol Kecintaan Dunia (Tafsir Ali Imran: 14) Beliau menjabarkan ayat Al-Qur'an mengenai syahwat duniawi yang kerap melalaikan manusia. Terdapat enam simbol utama kecintaan dunia: Pasangan Hidup: Kecintaan kepada istri atau suami. Keturunan (Anak): Anak dianggap sebagai buah hati dan investasi masa depan. Harta Kekayaan: Tumpukan emas, perak, atau tabungan. Kendaraan Pilihan: Simbol transportasi bergengsi (kiasan mobil mewah). Hewan Ternak: Simbol bisnis atau usaha yang berkembang biak. Sawah Ladang: Simbol investasi properti atau tanah untuk masa tua. Beliau mengingatkan bahwa Islam tidak melarang umatnya menjadi kaya, namun kecintaan berlebihan pada hal-hal tersebut sering kali membuat manusia lupa mempersiapkan kematian. 3. Fenomena "Dunia Meninggalkan Kita" Sebelum Kita Meninggalkan Dunia Beliau menyampaikan sebuah paradoks kehidupan di mana banyak orang yang fisiknya masih berada di dunia, tetapi "kenikmatan dunia" sudah meninggalkannya. Contoh konkretnya meliputi: Seseorang yang kaya raya dan memiliki banyak mobil mewah, namun terkena stroke sehingga hanya bisa duduk di kursi roda. Seseorang yang mampu membeli segala jenis makanan, tetapi tidak bisa menikmatinya karena berbagai penyakit (diabetes, darah tinggi, asam urat). Hal ini merupakan peringatan dari Tuhan agar manusia tidak terlalu mengejar dunia yang sifatnya sementara dan mulai mengalihkan fokus pada akhirat. 4. Kematian adalah Misteri dan Tidak Memandang Usia Kematian digambarkan sebagai kepastian yang misterius (a mysterious problem). Beliau menegaskan beberapa poin penting: Kematian tidak harus menunggu usia tua; banyak anak muda bahkan bayi yang meninggal lebih dulu daripada orang tua. Kematian tidak harus menunggu sakit; banyak orang sehat bugar meninggal mendadak, sementara yang sakit menahun justru berumur panjang. Oleh karena itu, rasa takut tidak akan menunda kematian, dan keberanian tidak akan mempercepatnya. Fokus utama seharusnya adalah mempersiapkan diri agar meninggal dalam keadaan baik (Husnul Khatimah). 5. Etika Menilai Orang Lain: Benci Maksiatnya, Bukan Orangnya KH. Anwar Zahid memberikan nasihat penting mengenai cara menyikapi orang yang berbuat munkar atau maksiat. Kita diperbolehkan membenci perbuatan buruknya, tetapi dilarang membenci manusianya. Alasannya adalah: Manusia tersebut tetaplah ciptaan Allah dan umat Nabi Muhammad SAW. Kita tidak pernah tahu akhir hidup seseorang; bisa jadi orang yang terlihat buruk saat ini kelak akan bertobat dan meninggal dalam keadaan lebih mulia daripada kita yang saat ini merasa saleh. 6. Pentingnya Anak Saleh sebagai Aset Dunia Akhirat Poin penutup yang sangat ditekankan adalah peran vital anak yang saleh. Anak saleh adalah satu-satunya kenikmatan dunia yang manfaatnya bisa dirasakan hingga ke alam barzakh (kubur). Nasib orang tua di alam kubur masih bisa diperbaiki melalui kiriman doa, pelunasan utang, dan amal jariyah yang dilakukan oleh anak-anaknya yang saleh di dunia. Kesimpulan Secara keseluruhan, inti dari ceramah ini adalah ajakan untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Seiring bertambahnya usia dan menurunnya fungsi fisik, hendaknya manusia mulai mengurangi ambisi duniawi dan memperbanyak bekal untuk perjalanan panjang menuju akhirat, serta mendidik anak menjadi generasi saleh yang dapat menolong orang tua kelak. #khanwarzahid #anwarzahid #anzamania #sahabatanza #kiai #ulama #bojonegoro #kulhuaelek #qulhuaelek #khanwarzahid #anwarzahid #pengajianlucu #kulhuaelek #anzamania #ceramahlucu #roasting #ngakak #nu #shortstory