У нас вы можете посмотреть бесплатно PROGRAM INOVASI SENI NUSANTARA 2025 PENGELOLAAN LIMBAH PLASTIK или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Program Kegiatan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) ini diselenggarakan oleh Universitas Budi Luhur dan didukung melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini merupakan bagian dari komitmen perguruan tinggi dan pemerintah dalam mendorong pengelolaan limbah plastik berbasis edukasi, seni, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Pelaksana Kegiatan PISN dilaksanakan oleh tim dari Universitas Budi Luhur yang terdiri atas Ketua pelaksana, anggota pelaksana dosen, serta mahasiswa Universitas Budi Luhur. Ketua tim bertanggung jawab dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan keseluruhan kegiatan. Anggota pelaksana dosen berperan sebagai pemateri dan fasilitator pelatihan, sementara mahasiswa terlibat aktif sebagai pendamping teknis, dokumentator kegiatan, serta mitra kolaborasi kreatif bagi masyarakat selama proses penciptaan karya. Mitra Mitra kegiatan PISN adalah Komunitas Kebun Joglo, sebuah komunitas edukasi berbasis seni, literasi, dan lingkungan. Mitra berlokasi di Jl. Swadaya No.30, RT.2/RW.7, Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten. Kebun Joglo berfungsi sebagai ruang belajar bersama yang melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan kreatif dan kepedulian lingkungan. Permasalahan Utama Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah masih rendahnya pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah plastik secara tepat. Limbah plastik rumah tangga cenderung menumpuk dan belum dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan pengetahuan tentang jenis dan karakteristik plastik, minimnya pengalaman menggunakan alat pengolahan limbah, serta belum berkembangnya keterampilan mengolah limbah menjadi karya kreatif bernilai guna dan estetika. Kegiatan Kegiatan PISN diawali dengan edukasi mengenai limbah plastik. Masyarakat diperkenalkan pada berbagai tipe dan bentuk plastik, karakteristik masing-masing jenis, serta dampak lingkungan yang ditimbulkan. Edukasi ini juga mencakup cara pengelolaan limbah plastik yang benar, mulai dari pemilahan, pembersihan, hingga pemanfaatan kembali secara berkelanjutan. Tahap selanjutnya adalah pemberian edukasi mengenai standar operasional prosedur (SOP) penggunaan mesin cacah plastik. Peserta mendapatkan penjelasan tentang fungsi mesin, tahapan pengoperasian, aspek keselamatan kerja, serta perawatan dasar agar mesin dapat digunakan secara aman dan berkelanjutan oleh komunitas. Setelah itu, dilaksanakan pelatihan karya cipta dari cacahan plastik. Peserta dibimbing untuk memahami potensi visual dan material dari plastik hasil cacahan, serta teknik dasar pengolahan cacahan plastik menjadi bahan karya seni dan produk kreatif sederhana. Kegiatan kemudian berlanjut pada pembuatan karya eksploratif oleh masyarakat. Pada tahap ini, peserta secara mandiri dan berkelompok mengeksplorasi bentuk, warna, dan komposisi untuk mengekspresikan gagasan lingkungan melalui karya berbasis cacahan plastik. Proses ini mendorong munculnya kreativitas, kerja sama, dan rasa memiliki terhadap karya yang dihasilkan. Sebagai penutup, kegiatan PISN menghadirkan kolaborasi karya cipta antara masyarakat dan mahasiswa Universitas Budi Luhur. Kolaborasi ini menjadi ruang pertukaran ide dan pengalaman, mempertemukan pengetahuan akademik dengan praktik lokal masyarakat. Hasil kolaborasi tersebut tidak hanya memperkuat kualitas karya, tetapi juga membangun hubungan sosial dan pembelajaran bersama yang berkelanjutan. Melalui Program Inovasi Seni Nusantara (PISN), pengelolaan limbah plastik tidak hanya dipahami sebagai kegiatan teknis, tetapi juga sebagai media edukasi, ekspresi seni, dan penguatan kapasitas komunitas menuju lingkungan yang lebih berkelanjutan.