У нас вы можете посмотреть бесплатно Kronologi Nelayan Desa Sarjo Hilang Saat Melaut, Mesin Perahu Diduga Bermasalah или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU-Seorang nelayan asal Karossa Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, dilaporkan hilang sejak Sabtu (20/12/2025) saat melaut di perairan Desa Sarjo, Kecamatan Sarjo, Kabupaten Pasangkayu. Korban diketahui bernama Hasanuddin. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Jamaluddin, yang ditemui di Pantai Sarjo, Kamis (26/12/2025), korban terakhir kali terlihat turun melaut sekitar pukul 03.00 WITA dini hari. Sebelum berangkat, Jamaluddin mengaku sempat membantu korban memperbaiki mesin perahu yang mengalami kerusakan. Bahkan, ia sempat melarang Hasanuddin untuk melaut terlebih dahulu karena kondisi mesin yang belum sepenuhnya normal. “Waktu itu mesin perahunya sempat rusak. Saya sudah larang supaya jangan dulu melaut, tapi sekitar jam tiga subuh dia turun tanpa sepengetahuan saya,” ujar Jamaluddin. Ia menjelaskan, saat korban berangkat, kondisi cuaca di laut masih terpantau baik. Namun, sekitar satu jam kemudian, cuaca berubah memburuk. “Awalnya cuaca bagus, tapi setelah kurang lebih satu jam, cuaca mulai tidak baik,” ucapnya. Selain faktor cuaca, Jamaluddin menduga kerusakan mesin perahu menjadi salah satu penyebab utama terjadinya insiden tersebut. Sejak keberangkatan korban, tidak ada lagi komunikasi yang terjalin. Awalnya, keluarga tidak terlalu khawatir karena menurut keterangan istri korban yang berada di Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Hasanuddin memang kerap melaut hingga lima hari. Namun, kekhawatiran mulai muncul setelah beberapa kali dihubungi, handphone korban tidak pernah aktif. Merasa cemas, pihak keluarga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke BPBD dan Basarnas Pasangkayu untuk dilakukan pencarian. Sementara itu, badan perahu korban ditemukan sekitar 18 mil dari daratan, menandakan kemungkinan terjadi insiden serius di tengah laut. Perahu tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan asal Donggala sekitar pukul 03.00 WITA di wilayah Kelurahan Ganti, Dusun Kulolu, dan langsung dilaporkan ke pihak terkait. Sekitar pukul 04.00 WITA, tim gabungan mendatangi nelayan bernama Ritman di Kelurahan Bone Oge, yang pertama kali menemukan perahu tersebut. Dari keterangannya, kondisi badan kapal sudah tenggelam sebagian dan tidak dalam keadaan normal. Situasi semakin mengkhawatirkan setelah mesin kapal korban ditemukan terpisah dari badan perahu pada pukul 05.29 WITA di lokasi berbeda. “Kondisi kapal sudah tenggelam dan mesin terpisah. Jarak temuan sekitar 18 mil dari titik awal,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Pasangkayu, Arhamuddin, saat ditemui di lokasi. Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI-Polri, Basarnas, serta nelayan setempat masih terus melakukan pencarian intensif terhadap korban. (*) Editor Video: Indra Mahendra Sumber: tribunsulbar.com Naskah: Taufan