У нас вы можете посмотреть бесплатно KILAS PERISTIWA: Akhir Hidup Santoso, Teroris Poso Paling Dicari di RI yang Tewas dalam Baku Tembak или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru TRIBUN-VIDEO.COM - Mengingat kembali peristiwa baku tembak di daerah Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah, 18 Juli 2016 lalu. Tim Satgas kala itu, terlibat kontak senjata dengan kelompok teroris yang dipimpin oleh Santoso alias Abu Wardah. Santoso seorang yang dulunya berprofesi sebagai pedagang pecah belah, akhirnya membawa paham atau ideologi radikal dan memimpin gembong teroris di wilayah Poso. Pencarian teroris Santoso, memakan waktu yang cukup lama. Santoso pemimpin Amir Mujahidin Indonesia Timur (MIT) diburu lebih dari 1,5 tahun dalam persembunyiannya bersama anak buah. Sampai akhirnya pada 18 Juli 2016 petang, Tim Alfa 29 TNI (bagian dari Satgas Tinombala) melakukan penyisiran di wilayah pegunungan Tambarana berdasarkan informasi intelijen. Tak lama, tim bertemu 5 orang yang dicurigai kelompok Santoso. Kontak tembak pecah lebih dari 30 menit, antara aparat gabungan dengan kelompok Santoso. Dalam baku tembak tersebut, dua orang dari kelompok MIT tewas di tempat. Salah satunya kemudian dipastikan adalah Santoso alias Abu Wardah, buron teroris nomor satu di Indonesia saat itu. Santoso adalah buronan paling dicari di Indonesia sejak tahun 2011 karena keterlibatan dalam berbagai aksi teror, pembunuhan aparat, dan pelatihan militan di Poso. Ia bersama 19 anggota kelompok nya berkeliaran, termasuk istri Santoso dan menjadi penguasa kawasan Gunung Biru di Kecamatan Tangkura, Kabupaten Poso. Hutan belantara yang luas dan berbukit, serta medan yang sulit untuk dilalui menjadi tempat persembunyiannya. Dalam survivenya, kelompok ini dibantu warga yang menjadi simpatisan untuk kebutuhan makanan dan logistik. Hadirnya kelompok ini, karena adanya peran Abu Tholut seorang tersangka kasus pelatihan teroris di Aceh saat itu. Abu Tholut menjadi kaki tangan dari gerakan ini. Kemudian pada tahun 2010, Santoso bersama pasukannya datang dengan cita-cita mengembangkan wilayahnya sebagai pusat jihad di Indonesia. Santoso mampu merekrut puluhan orang untuk menjadi anak buahnya. Tak hanya orang Indonesia, tapi juga bangsa Uighur. Kelompok yang berafiliasi teroris sejak 2014, selalu melakukan serangkaian serangan terhadap aparat dan warga sipil sekitar untuk memperkuat kelompoknya. Namun aparat tak tinggal diam, dengan melakukan operasi pengejaran kelompok ini, seringkali berganti sandi dan mengganti strategi. Akibat dari incaran polisi, satu per satu anggota kelompok ini menyerahkan diri dengan alasan kelaparan akibat diputusnya pasokan logistik pada September 2022. Selain itu adanya gesekan internal dengan keberatannya anggota untuk memberikan perlindungan khusus kepada keluarga Santoso menjadi salah satu alasan mereka meninggalkan Santoso. (Tribun-Video.com) Program: Kilas Peristiwa Host: Fifi Puspitasari Editor: Dedhi Ajib Ramadhani Uploader: Tri Hantoro