У нас вы можете посмотреть бесплатно PURA UNIK DGN 9 MANDALA SEBAGAI 9 TITIK MENUJU JIWA AGUNG MAHA AWAL MULA STANA SIWA JAGAT NATA RAJA или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Wi – Sang Maha Awal Mula #purawimukti #siwabudha Untuk Sejarahnya bisa kunjungi • BERMULA DARI BATU METUMPUK - PURA MEGAH D... Menyusuri mandala Pura Wi-Mukti seperti menyusuri awal kehidupan, kembali masuk ke peradaban karang. Artefak karang bentukan alam, sebagai simbol perjalanan spiritual manusia. Bagi saya yang tergolong tidak sensitif, tidak mudah untuk memahami setiap bentukan karang yang ada. Menjadi sedikit lebih paham melalui patung yang ada di setiap mandala. Dan, menjadi lebih paham lagi (walaupun belum sepenuhnya paham) ketika membaca keterangan setiap mandala Pura Wi dan mendapat penjelasan langsung dari Pak Budi. Tidak mudah untuk menuliskannya. Mungkin nanti, setelah lebih mendalami lagi, saya baru bisa menuliskannya. Kali ini saya tuliskan saja dulu ringkasan tulisan Bapak I Ketut Sumarta, budayawan Bali dan pejalan spiritual dalam Wi-Wit: Menyadari Kembali sang Maha Awal Mula. Urutan mandala suci Wi, mulai dari lapisan terluar: Mandala Rumpun 11 Batang Pohon Kemuning (Murraya paniculata). Lokasi ini diyakini sebagai pasraman guru suci Ida Maharsi Markandeya. Para pejalan kehidupan spiritual murni dipatutkan memohon doa restu serta tuntunan sang Guru Suci untuk mencapai tujuan hidup final, yaitu kalepasan. Mandala Dalem Segara, berupa rangkaian batu karang setengah lingkaran menyerupai ikan besar bermuka gajah ( Gajendra Matsya Waktranam), bersatu dengan arca Kanjeng Ratu, Dewi Kwan Im, Dewa Bumi, Naga Liong, dan arca Budha Tidur. Simbol penyatuan ajaran maupun praktik Siwa-Buddha dan visi nyagara-gunung dalam praktik tradisi spiritual Bali. Para pendaki kesadaran spiritual dianjurkan untuk memahami hakikat makna laut (segara sebagai perwujudan jasmani Buddha) terlebih dulu, sebelum bertekad melanjutkan perjalanan mendaki ke puncak gunung (giri sebagai perwujudan jasmana Siwa). Mandala Manik Aseman, berupa sebatang pohon asem (Tamarindus indicus liin) sebagai stana Mahaibu Dewi Durga Murthi, sakti Siwa. Mahaibu Durga Murthi menuntun manusia untuk menundukkan ego, rela melepas dengan berbagi, berderma, dan melakukan pengorbanan. Mendapat sesuatu tanpa terlebih dahulu tulus ikhlas melepas, dalam hukum Ibu Bumi Prtiwi sama artinya dengan berutang – bahkan setara dengan mencuri. Mandala Beji Gangga Dewi, berupa sumur batu karang sebagai stana Dewi Gangga, sang Dewi Air Kehidupan. Kenyataan yang menyadarkan setiap orang yang hidup di pangkuan Ibu Bumi Prtiwi senantiasa memuliakan air sebagai sumber penghidup kehidupan. Air dalam tradisi spiritualitas Bali melambangkan kesucian sekaligus wujud fisik nyata kesucian itu sendiri. Mandala Telaga Sanjiwani – di sisi kanan manda Beji Gangga Dewi, sebagai stana Dewa Wisnu, sang Maha Hidup yang meresapi segenap ciptaanNya. Merupakan satu rangkaian dengan mandala Beji Gangga Dewi, bahwa hidup yang berlandaskan pada kesucian pikiran, tutur kata, dan tindakan, akan mendapat anugerah kehidupan berupa amerta sanjiwani dari sang Maha Hidup. Mandala Ghana Murthi berkepala tiga, sebagai stana Ghanapati, sang Maha Bijaksana. Para pendaki kehidupan seyogyanya mulai menyublimkan dan menyempurnakan segenap pengetahuannya hingga menjadi kebijaksanaan hidup. Pengetahuan sepatutnya tidak diberhentikan hanya sampai pada pengetahuan. Mandala Wit Ancak – sejenis pohon Boddhi (Ficus religiosa L.) sebagai stana Dewi Parwati, sakti Siwa yang telah bertransformasi dari sakti-murthi (mewujud jamak, beraneka ragam rupa) menjadi suci-mukti (tenang). Seyogyanya para pejalan kehidupan mulai menebarkan rasa welas asih kepada segenap makhluk hidup dengan kesadaran penuh dalam gua-garbha Sang Mahaibu Dewi Parwati. Mandala Penataran Agung Puser Tasik Wi-Mukti, merupakan mandala yang baru dibangun Jero Mangku Nyoman Budiartha sekeluarga, dipersembahkan bagi seluruh umat manusia yang berkenan serta merasa terpanggil untuk hadir menghaturkan rasa terima kasih, puji syukur, dan bakti atas kebesaran sang Maha Awal Mula. Utamaning Utama Mandala (zona terinti) Wi berupa Lingga Acala Kurma Agni Anantabhoga. Tepat di belakang Lingga Acala tumbuh pohon jepun Bali putih yang sudah berumur tua. Agak di belakang Lingga Acala, di sebelah kiri dan kanan didirikan arca perwujudan Siwa dan Buddha. Pada pintu masuk, di kiri-kanan tangga teratas berdiri sepasang arca perwujudan Ida Maharsi Markandeya dan Ida Danghyang Nirartha. Di mandala inilah Jiwa Agung Maha Awal Mula, Maha Hidup sekaligus Maha Penghidup dipuja sebagai Siwa Jagat Nata Raja – yang menarikan hukum jagat semesta raya dalam hening sekaligus senantiasa hening-langgeng dalam gerak-gerik ritmis tarian Hukum Jagat Semesta Raya. Hanya putra-putri kehidupan yang pikirannya telah sampai mencapai kalepasan-lah yang – bila saatnya nanti telah tiba – sanggup pulang dengan tersenyum menuju Tempat yang Benar, dengan cara benar, pada saat yang benar (mulih ka Gumi Wayah). Sumber : https://atiekkurnianingsih.wordpress.... SUBSCRIBE, LIKE DAN KOMEN : / pandebali IG : Funde.Bali FB : Pande Bali