Pegawai Bank Gadungan Tipu Ratusan Warga Bandarlampung скачать в хорошем качестве

Pegawai Bank Gadungan Tipu Ratusan Warga Bandarlampung

BANDARLAMPUNG (10/10/2025) – Seorang wanita pegawai bank gadungan menipu mentah-mentah ratusan warga Bandarlampung dengan modus penawaran pinjaman fiktif. Kasus ini terungkap setelah digeruduk para korban hingga pelaku dibawa ke kantor polisi. Pegawai bank gadungan berinisial PYH, warga Gulak-galik, Telukbetung Utara, Bandarlampung, digelandang ke Polsek Tanjungkarang Barat pada 6 Oktober 2025. Wanita berumur 31 tahun ini diundang ke rumah salah satu korban penipuan di Kelurahan Gedongair, Tanjungkarang Barat. PYH diminta klarifikasi pencairan pinjaman Bank Astra dan Bank BCA. Kedatangan pelaku ternyata bukan hanya disambut tuan rumah tetapi seratusan korban penipuan lainnya. Keributan pun pecah begitu jawaban berbelit-belit hingga PYH diselamatkan bhabinkamtibmas. Kapolres Bandarlampung Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, Jumat 10 Oktober 2025, mengungkap hasil pemeriksaan PYH oleh Polsek Tanjungkarang Barat. PYH mengaku kepada para korban sebagai karyawan PT Exa bertugas sebagai marketing Bank Astra dan Bank BCA. Pengakuan sebagai pegawai bank hanya modus penipuan. PYH menipu ratusan warga Bandarlampung seolah-olah sanggup memberikan akses pinjaman Bank Astra dan BCA sampai puluhan juta per orang dengan syarat setor uang atau biaya administrasi Rp30 ribu sampai Rp500 ribu. Setoran ini terkumpul sampai Rp85 juta untuk dinikmati pelaku. Korban juga dijanjikan insentif Rp750 ribu per bulan selama setahun jika mampu merekrut 100 nasabah. Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay menyampaikan pelapor penipuan awalnya hanya satu orang. Berdasarkan hasil penyelidikan, korban penipuan ternyata mencapai 450 orang. Jumlah ini belum termasuk warga Pesawaran yang belum terdata. Polisi mengamankan barang bukti handphone berisi aplikasi rekening DANA untuk menerima setoran korban, 127 fotokopi KTP dan kartu keluarga serta dua buku daftar nama peminjam. Tersangka PYH dijerat Pasal 378 juncto Pasal 64 KUHP tentang penipuan dan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman pidana maksimal empat tahun. @lampungtelevisi.com