У нас вы можете посмотреть бесплатно 20 Tahun Ledakan Bom Bunuh Diri JW Marriott Pakai TNT, Banyak Korban Tertancap Beling & Terbakar или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
TRIBUN-VIDEO.COM - Hotel JW Marriott Jakarta mencatatkan kenangan kelam pada 2003. Peristiwa ledakan bom di hotel JW Marriott di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta pada 4 Agustus tersebut menyisakan duka mendalam bagi korban, dan juga catatan hitam bagi BNPT. Ledakan itu berasal dari bom mobil bunuh diri dengan menggunakan mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 7462 ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani. Bom yang meledak tersebut menewaskan 12 orang dan mencederai 150 orang. Mobil yang dikendarai pelaku diduga memuat enam jiriken berisi bahan kimia berbahaya. Dua jeriken berisi bahan peledak yang terdiri dari trinitrotoluena (TNT), Research and Development Explosive (RDX), Teril, dan sedikit High Melting Explosive (HMX). Sedangkan empat jeriken lainnya berisi bensin bercampur minyak tanah. Ledakan pada 4 Agustus 2003 menghancurkan restoran tempat berkumpulkan para ekspatriat dan sejumlah orang Indonesia yang berpunya. Terlebih saat bom meledak, restoran tersebut dalam kondisi ramai oleh para tamu yang sedang makan siang. Media mencatat, ledakan juga merusak lantai dasar bangunan hotel. Pascainsiden, Hotel JW Marriott ditutup selama 5 pekan. Bom di Hotel JW Marriott 2003 dipicu melalui sebuah telepon seluler yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Kepala Kepolisian RI saat itu, Jenderal Polisi Da'i Bachtiar, mengatakan bahwa ledakan bom mirip dengan ledakan bom di Bali, yang terjadi satu tahun sebelumnya dan menewaskan 202 orang. Lokasi dipilih karena hotel tersebut identik dengan barat. Banyak pula turis yang menginap di sana. Setelah itu, negara-negara lain meminta warganya untuk menghindari hotel internasional di Jakarta. Sejumlah saksi mata yang ditemui di sekitar lokasi kejadian dan di rumah sakit mengisahkan bahwa ledakan saat itu sangat kuat. Ruangan gelap gulita dan dipenuhi asap serta debu. Plafon jatuh di lantai, seakan langit runtuh. Kaca-kaca jendela pecah. Serpihannya bertebaran dan berserakan di mana-mana. Air dari sprinkler otomatis keluar, menyebabkan seisi ruangan basah. Listrik pun padam. Salah satu korban bom JW Marriott, Deni Purwanto mengaku jaraknya dengan pelaku pengeboman sangat dekat, hanya 7 meter. Saat ledakan terjadi, dirinya terpental jauh. Bahkan untuk bernapas saja ia kesusahan, ditambah kondisi gelap. Istri Deni Purwanto saat mendapatkan kabar langsung berlari ke IGD. Dilihatnya ada nama suaminya di daftar nomor empat sebagai korban ledakan bom JW Marriott. Ketika melihat kondisi suaminya di RS, ia tak bisa lagi berkata-kata. Kepala Deni penuh pecahan kaca akibat ledakan dan belum sempat dibersihkan oleh petugas. Urat Deni pun sempat putus. Penyintas ledakan bom JW Marriott, Tita Apriyantini kala itu berada di dalam restoran Salendra ketika peristiwa naas terjadi. Tita menggambarkan kondisi TKP yang sangat gelap. Bahkan cahaya hanya terlihat dari tubuh korban yang mengalami luka bakar. Terdengar ledakan beberapa kali setelah ledakan pertama. Tita juga melihat bola-bola api berterbangan di restoran. Semua orang panik menyelamatkan diri mereka. Bahkan rambut Tita sempat terbakar dan kepalanya terluka akibat ledakan itu. Wakil Presiden Indonesia kala itu, Hamzah Has mengatakan, serangan teror diduga ditujukan pada kepentingan Amerika Serikat. Sebab JW Marriott adalah jaringan hotel milik Negeri Paman Sam. Sementara, Menteri Pertahanan RI, Matori Abdul Jalil mengatakan, ledakan di Hotel JW Marriott adalah teror bom. Sebagai informasi, Hotel JW Marriott berlokasi di kawasan segitiga emas, dekat dengan kompleks pejabat di Jalan Denpasar dan kompleks kedutaan besar (kedubes) asing. Di Menara Rajawali samping JW Marriott misalnya, terdapat kantor Kedubes Finlandia, Swedia, Norwegia, dan Peru. Sekitar 200 meter dari Marriott juga terdapat Kedubes China. Pada 17 Juli 2009 hotel JW Marriott bersama dengan hotel Ritz-Carlton kembali diguncang bom, menewaskan 9 orang dan melukai 53 orang. Pada 14 Januari 2021, orang yang disebut bertanggung jawab atas peristiwa bom JW Marriot adalah Noordin M Top. Ia merupakan warga negara Malaysia yang menyelundup masuk ke Indonesia pada 2002. Noordin tewas dalam penyergapan di Jebres, Solo, Jawa Tengah pada 16 September 2009 bersama dua orang lainnya yang masuk dalam daftar pencarian orang Mabes Polri.(*) VO: Saradita VP: Ika Vidya #jwmarriot #ritzcarlton #bombali