У нас вы можете посмотреть бесплатно Berpikir dan Bernegara dari Kacamata Filsafat - F. Budi Hardiman | Chronicles #20 или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Ini untuk Anda yang mempertanyakan guna filsafat. #Chronicles #BagusMuljadi #Filsafat ------------------- Tentang Prof. Dr. Francisco Budi Hardiman: Beliau adalah guru besar filsafat Universitas Pelita Harapan (UPH) lulusan Hochschule für Philosophie München (Munich School of Philosophy), Jerman. Prof. Franky—begitu sapaan hangat beliau—mengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta (1992–2018) dan Universitsa Pelita Harapan Jakarta (2001–sekarang). Selain mengajar, beliau juga telah menulis belasan buku filsafat, antara lain "Demokrasi Deliberatif" (2009), "Seni Memahami" (2015, dan "Kebenaran dan Para Kritikusnya" (2023). ------------------- Episode Chronicles lainnya yang mungkin Anda sukai: • Yang Janggal dari Dinamika Bernegara Kita ... • Rocky Gerung: Di Mana Letak Akal Budi Bang... • Bisa Jadi Anda Salah Paham Tentang Berpiki... ------------------- Catatan dan referensi percakapan di Chronicles: https://sgpp.me/knowledgebank ------------------- Untuk ajakan kolaborasi dan kerja sama, hubungi kami di sini: https://sgpp.me/contactus ------------------- Bab 0:00:00 - Intro 0:03:17 - Mengetahui bukan berarti memahami 0:10:54 - Sejarah perkembangan hermeneutika 0:25:02 - Bernegara dari kacamata filsafat 0:39:27 - Titik temu kebebasan dan ketertiban 0:51:17 - Siapa itu manusia: Debat Hobbes vs Rousseau 0:57:32 - Pancasila dalam konteks praktis 1:03:11 - Perlukan kita revolusi (lagi)? 1:08:03 - “Hukum itu formal, sikap itu substansial.” 1:19:29 - “Di Indonesia, baik dan buruk itu abu-abu” 1:28:49 - Ilmu-adab jangan jadi dikotomi 1:36:30 - Kenapa setiap orang mesti belajar filsafat