• ClipSaver
  • dtub.ru
ClipSaver
Русские видео
  • Смешные видео
  • Приколы
  • Обзоры
  • Новости
  • Тесты
  • Спорт
  • Любовь
  • Музыка
  • Разное
Сейчас в тренде
  • Фейгин лайф
  • Три кота
  • Самвел адамян
  • А4 ютуб
  • скачать бит
  • гитара с нуля
Иностранные видео
  • Funny Babies
  • Funny Sports
  • Funny Animals
  • Funny Pranks
  • Funny Magic
  • Funny Vines
  • Funny Virals
  • Funny K-Pop

Aksi Peras Bikin Malu Negara скачать в хорошем качестве

Aksi Peras Bikin Malu Negara 10 месяцев назад

скачать видео

скачать mp3

скачать mp4

поделиться

телефон с камерой

телефон с видео

бесплатно

загрузить,

Не удается загрузить Youtube-плеер. Проверьте блокировку Youtube в вашей сети.
Повторяем попытку...
Aksi Peras Bikin Malu Negara
  • Поделиться ВК
  • Поделиться в ОК
  •  
  •  


Скачать видео с ютуб по ссылке или смотреть без блокировок на сайте: Aksi Peras Bikin Malu Negara в качестве 4k

У нас вы можете посмотреть бесплатно Aksi Peras Bikin Malu Negara или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:

  • Информация по загрузке:

Скачать mp3 с ютуба отдельным файлом. Бесплатный рингтон Aksi Peras Bikin Malu Negara в формате MP3:


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru



Aksi Peras Bikin Malu Negara

MetroTV, AKSI pemerasan yang dilakukan aparat di Indonesia sudah sedemikian akut dan meresahkan. Kelasnya bukan lagi sekadar mempermalukan institusi, melainkan bikin malu negara. Disebut begitu lantaran korban pemerasannya ialah warga negara asing (WNA). Sungguh sebuah tamparan bagi pemerintah yang mengeklaim sedang berusaha keras menguatkan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi. Tamparan pertama datang beberapa waktu lalu ketika terungkap kasus dugaan pemerasan anggota kepolisian terhadap warga negara Malaysia yang datang menonton Djakarta Warehouse Project 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Mereka, para turis Malaysia itu, diperas dengan modus ancaman tuduhan penyalahgunaan narkoba. Ujung-ujungnya mereka dimintai uang tebusan dengan nilai total hingga miliaran rupiah. Belum juga tuntas penanganan kasus tersebut di kepolisian, muncul lagi berita yang tak kalah memalukan. Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia belum lama ini mengirimkan surat kepada Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang isinya menyebutkan sejumlah warga negara mereka menjadi korban pemerasan oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Pihak Kedubes Tiongkok menjelaskan daftar kasus pemerasan yang mereka laporkan itu terjadi selama setahun terakhir, dari Februari 2024 hingga Januari 2025. Saat ini, mereka mengaku telah menyelesaikan sedikitnya 44 kasus pemerasan, dengan total uang sekitar Rp32,75 juta yang dikembalikan kepada lebih dari 60 warga negara Tiongkok. Aksi peras-memeras, suap-menyuap, sogok-menyogok, sesungguhnya telah menjadi 'tabiat buruk' di Indonesia. Hampir semua urusan birokrasi bisa dibuat jadi mudah dan lancar apabila ada uang sogokan untuk aparat atau petugas yang mengurusnya. Pun sebaliknya, dalam kasus-kasus tertentu, aparat yang akan memeras rakyatnya dengan segudang dalih. Maka, dalam urusan itu, sejatinya nama negara sudah buruk di mata rakyatnya sendiri. Kini, dengan adanya pemerasan terhadap WNA, bahkan Kedubes Tiongkok sampai mengirimkan surat pengaduan, mau tidak mau, kisah kebobrokan birokrasi itu kian menyebar ke luar. Harga diri bangsa dicoreng di mata dunia internasional. Mereka yang selama ini mungkin hanya samar-samar mendengar tentang maraknya aksi pemerasan dan pungutan liar di Indonesia, kini seolah mendapat konfirmasi bahwa hal tersebut nyata adanya. Lalu, apa hukuman bagi orang, oknum, pihak yang telah membuat negara malu semalu-malunya itu? Biar impas, jelas mesti dihukum seberat-beratnya. Kasus itu tak cukup berhenti atau dianggap sebagai pelanggaran etik atau pelanggaran administrasi semata. Mereka harus dipidana. Kita hargai langkah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang langsung mencopot sejumlah petugas imigrasi Bandara Internasional Soekarno Hatta sebagai buntut pemerasan terhadap WNA asal Tiongkok itu. Namun, kita juga mengingatkan agar langkah internalisasi terhadap pelaku kasus pemerasan itu tidak dijadikan upaya institusi demi melindungi dan menjauhkan petugas dari proses pidana. Selain itu, dalam surat Kedubes Tiongkok kepada Kemenlu RI disebutkan pula bahwa 44 kasus pemerasan yang mereka laporkan itu hanyalah puncak gunung es. Mereka meyakini lebih banyak lagi warga negara Tiongkok yang diperas tapi tidak mengajukan pengaduan karena jadwal yang ketat atau takut akan pembalasan saat masuk di masa mendatang. Karena itu, pembenahan menyeluruh harus dilakukan. Tak hanya bersih-bersih aparat lancung, tapi juga penyempurnaan sistem dan infrastruktur keimigrasian untuk menutup semua celah yang bisa dimanfaatkan untuk terjadinya suatau pelanggaran dan kejahatan. Semua langkah itu mesti dilakukan simultan dengan segera jika negara ini tidak mau terus menerus dipermalukan. #viral #polri #polisi #imigrasi #pemerasan ----------------------------------------------------------------------- Follow juga sosmed kami untuk mendapatkan update informasi terkini! Website: https://www.metrotvnews.com/ Facebook:   / metrotv   Instagram:   / metrotv   Twitter:   / metro_tv   TikTok:   / metro_tv   Metro Xtend: https://xtend.metrotvnews.com/

Comments
  • Ormas Madas Temui Nenek Elisa Usai Viral Diusir Paksa-Rumah Dihancurkan di Surabaya 1 час назад
    Ormas Madas Temui Nenek Elisa Usai Viral Diusir Paksa-Rumah Dihancurkan di Surabaya
    Опубликовано: 1 час назад
  • Ricuh di Aceh saat Tuntut Status Bencana Nasional, TNI Bubarkan Massa Pembawa 'Bulan Bintang' 7 часов назад
    Ricuh di Aceh saat Tuntut Status Bencana Nasional, TNI Bubarkan Massa Pembawa 'Bulan Bintang'
    Опубликовано: 7 часов назад
  • Ketua MAKI Ancam Gugat KPK Terkait Aliran Dana Ridwan Kamil Ke Artis Aura Kasih | INDEPTH 9 часов назад
    Ketua MAKI Ancam Gugat KPK Terkait Aliran Dana Ridwan Kamil Ke Artis Aura Kasih | INDEPTH
    Опубликовано: 9 часов назад
  • Rumah Dibongkar Paksa, Nenek 80 Tahun Terpaksa Ngekos, Penguasa Lahan Bantah Wawako Surabaya Geram 5 часов назад
    Rumah Dibongkar Paksa, Nenek 80 Tahun Terpaksa Ngekos, Penguasa Lahan Bantah Wawako Surabaya Geram
    Опубликовано: 5 часов назад
  • [FULL] Pengusiran Paksa Nenek Elina, Kuasa Hukum Korban: Sertifikat Objek Tanah Masih 'Letter C' 4 часа назад
    [FULL] Pengusiran Paksa Nenek Elina, Kuasa Hukum Korban: Sertifikat Objek Tanah Masih 'Letter C'
    Опубликовано: 4 часа назад
  • Top Report - KPK Berburu Koruptor di Akhir Tahun 15 минут назад
    Top Report - KPK Berburu Koruptor di Akhir Tahun
    Опубликовано: 15 минут назад
  • Perang Bintang' Ponsel Layar Lipat 3 часа назад
    Perang Bintang' Ponsel Layar Lipat
    Опубликовано: 3 часа назад
  • Батам готов к росту! Этот город теперь занимает место наравне с Сингапуром и Малайзией на глобаль... 5 часов назад
    Батам готов к росту! Этот город теперь занимает место наравне с Сингапуром и Малайзией на глобаль...
    Опубликовано: 5 часов назад
  • Wisatawan Asing Diperkosa Tukang Ojek, Pelaku Juga Jarah Barang Berharga Korban | AKIS tvOne 11 месяцев назад
    Wisatawan Asing Diperkosa Tukang Ojek, Pelaku Juga Jarah Barang Berharga Korban | AKIS tvOne
    Опубликовано: 11 месяцев назад
  • Jokowi Tolak Maafkan 3 Tersangka Ijazah, 5 Orang Diberi Pengampunan | iNews Room 26/12 1 час назад
    Jokowi Tolak Maafkan 3 Tersangka Ijazah, 5 Orang Diberi Pengampunan | iNews Room 26/12
    Опубликовано: 1 час назад
  • Dugaan Korupsi Proyek Strategis Nasional PIK 2 Dilaporkan ke KPK, Jokowi Terseret? 10 месяцев назад
    Dugaan Korupsi Proyek Strategis Nasional PIK 2 Dilaporkan ke KPK, Jokowi Terseret?
    Опубликовано: 10 месяцев назад
  • [FULL] Dialog - Rais Aam & Gus Yahya Islah, Konflik Berakhir 1 час назад
    [FULL] Dialog - Rais Aam & Gus Yahya Islah, Konflik Berakhir
    Опубликовано: 1 час назад
  • [FULL] Cak Armuji Soal Kasus Viral Samuel Cs Usir Paksa dan Robohkan Rumah Nenek 80 Tahun 1 день назад
    [FULL] Cak Armuji Soal Kasus Viral Samuel Cs Usir Paksa dan Robohkan Rumah Nenek 80 Tahun
    Опубликовано: 1 день назад
  • Rumah Mewah Bernuansa Putih Milik Bupati Bekasi Digeledah KPK, Warga: Lebih Besar dari Istana Kecil 2 дня назад
    Rumah Mewah Bernuansa Putih Milik Bupati Bekasi Digeledah KPK, Warga: Lebih Besar dari Istana Kecil
    Опубликовано: 2 дня назад
  • Jalan Bimbang Akhiri Politik Uang 1 месяц назад
    Jalan Bimbang Akhiri Politik Uang
    Опубликовано: 1 месяц назад
  • Pesan Serius Jusuf Hamka untuk Saudara-saudara Tionghoa. Daging Semua! | Helmy Yahya Bicara 1 год назад
    Pesan Serius Jusuf Hamka untuk Saudara-saudara Tionghoa. Daging Semua! | Helmy Yahya Bicara
    Опубликовано: 1 год назад
  • Eksekusi Rumah di Bekasi Ricuh, SHM Warga Tidak Sah | SIS | 31/01 10 месяцев назад
    Eksekusi Rumah di Bekasi Ricuh, SHM Warga Tidak Sah | SIS | 31/01
    Опубликовано: 10 месяцев назад
  • Kasus Mandek Gegara Polisi Disuap, Toni RM: Aneh Klien Saya Tak Pernah Diperiksa | AKIP tvOne 10 месяцев назад
    Kasus Mandek Gegara Polisi Disuap, Toni RM: Aneh Klien Saya Tak Pernah Diperiksa | AKIP tvOne
    Опубликовано: 10 месяцев назад
  • Bendera Aceh dikibarkan “Gubernur Mualem Beri Reaksi GENIUS” Prabowo Lawan kekuatan ASING PECAH NKRI 5 часов назад
    Bendera Aceh dikibarkan “Gubernur Mualem Beri Reaksi GENIUS” Prabowo Lawan kekuatan ASING PECAH NKRI
    Опубликовано: 5 часов назад
  • Prabowo Lihat Tumpukan Uang Rp6,6 Triliun, Jokowi soal Maafkan Roy Suryo Cs 1 день назад
    Prabowo Lihat Tumpukan Uang Rp6,6 Triliun, Jokowi soal Maafkan Roy Suryo Cs
    Опубликовано: 1 день назад

Контактный email для правообладателей: [email protected] © 2017 - 2025

Отказ от ответственности - Disclaimer Правообладателям - DMCA Условия использования сайта - TOS



Карта сайта 1 Карта сайта 2 Карта сайта 3 Карта сайта 4 Карта сайта 5