У нас вы можете посмотреть бесплатно POTRET DESA TERTUA PADANG LAWAS BERUSIA 170 TAHUN? (Desa Aek Haruaya) или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
PADANG LAWAS Desa Aek Hayuara atau Desa Martona yang berada di puncak perbukitan Aek Nadengan merupakan desa tertua di Kecamatan Barumun di masa pemerintahaan daerah tingkat II Kabupaten Tapanuli Selatan ketika itu. Desa Aek Hayuara yang dididirikan tahun 1850 lalu memiliki historis sejarah sebagai kampung pertama di Kabupaten Padang Lawas (Palas) saat ini. Pasalnya, kampung atau desa tersebut yang letaknya paling penghujung di atas perbukitan sangat sulit untuk dikunjungi. Sebab akses jalan menuju desa hanya mengandalkan jalan setapak yang berada di atas lereng perbukitan dan hanya dapat dilintasi pejalan kaki. Hal inilah yang menyebabkan banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa ada desa tersebut. Miris memang. Sudahlah dihuni 18 KK, kampung ini pun tanpa dilengkapi alat penerangan lampu PLN. Masyarakat di sana hanya mengandalkan lampu teplok dan sentir sebagai sumber penerangan di malam hari. Lebih menyedihkan lagi, sarana sekolah di perkampungan di sana juga tidak ada. Begitupun juga dengan sarana puskesmas pembantu (Pustu) untuk pelayanan kesehatan warga di sana. Jadi memang suasana di desa itu serba kekuarangan. Desa Aek Hayuara ini sebagai desa pertama kali di Palas, kini hanya tinggal kenangan dan terlupakan serta luput dari perhatian pemerintah. "Inilah kondisi desa sekarang yang dulunya ramai penduduknya, kini berangsur-angsur telah meninggalkan desa dan berpindah tempat ke desa lain di daerah Sundol Julu dan Hasatan Julu," ungkap Rahmat Hasibuan dan Pinanyungan Hasibuan gelar Sutan Sinomba, yang mengaku keturunan raja yang mendirikan desa tersebut di masa lalu. tabir sejarah kampung pertama yang didirikan sejak tahun 1850 silam. Kini hanya tinggal kenangan dan catatan sejarah, karena luput dari perhatian pemerintah untuk tetap melestarikan kampung ini sebagai legenda sejarah kampung pertama di daerah Palas. "Pohon Aek Hayuara sampai saat ini masih ada di sini, merupakan saksi bisu yang menjadi kenangan sejarah lahirnya nama Desa Hayuara yang didirikan para pendahulu dan pemuka masyarakat pada masa itu," beber Ramhat yang diamini Pinayungan Hasibuan sembari menunjukkan ke sebuah pohon besar di semak-semak belukar. Meski terjadi eksodus besar-besaran, namun mereka tidak sanggup meninggalkan desa sebagai tempat kelahiran. "Karena di sinilah kami hidup dan berusaha. Walaupun hidup dengan seadanya, tetapi kami sangat menghargai desa kelahiran kami," tandasnya. Kondisi desa yang dikelilingi jurang dan hutan di atas perbukitan perbatasan Bukit Barisan, sangat jarang didatangi pejabat pemerintah atau pun masyarakat. Hal ini dikarenakan akses yang dilalui harus menelusuri lereng perbukitan dan jurang yang cukup dalam. "Sehingga cukup menakutkan bagi yang belum pernah ke mari," tutur mereka menggambar kondisi desa yang kini telah tertinggal dan terlupakan. "Kami sangat sedih dan iri dengan desa lainnya yang memiliki sarana pendidikan, puskesamas serta sarana penerangan lampu PLN. Tetapi sebaliknya kami semakin terkucil dan terisolir sebagai desa terpencil yang tidak mendapatkan perhatian apapun dari pemerintah," beber mereka didampingi Kepala Desa Aek Hayuara Rustam Hasibuan. Begitupun, mereka tidak menampik adanya kucuran dana desa yang dialokasikan ke desa ini, sehingga akses sarana jalan lintas mengalami perubahaan sedikit dan dapat dilalui dengan kendaraan sepada motor. "Kita akan mempertahankan Desa Aek Hayuara sebagai sejarah lain desa pertama di Palas. Tentu perlu skala prioritas agar masyarakat dapat kembali ke desa, sehingga desa itu dapat kembali seperti dulu yang dihuni masyarakat secara turun temurun," timpal Wabup menyikapi aspirasi warga. SUMBER: GOSUMUT.Com https://m.gosumut.com/berita/baca/201... SOUNDTRACK: Shanna Shannon: Tanah Airku Shanna Shannon: Kulihat Ibu Pertiwi