У нас вы можете посмотреть бесплатно Purbaya Sebut APBD Sumut Mengendap di Bank Rp 3,1 T, Bobby Beri Bantahan: Saldonya Rp 990 Miliar или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru TRIBUN-VIDEO.COM - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menanggapi data Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang menyebut terdapat Rp 3,1 triliun dana Pemprov Sumut yang belum direalisasikan. Bobby mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh sejauh ini, dana yang belum direalisasikan hanya tinggal Rp 990 miliar. "RKUD (Rekening Kas Umum Daerah) kami cuma satu, ya itu ada di Bank Sumut. Hari ini saldonya di sana Rp 990 miliar. Nanti coba, apakah kami salah input?" ujar Bobby saat ditanya wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (21/10/2025). Lebih lanjut, kata Bobby, siapa pun juga bisa melihat langsung dana Pemprov Sumut di Bank Sumut. "Yang di hari ini, yang di rekening silakan dibuka, itu terbuka untuk umum. RKUD kami Rp 990 miliar, itu pun memang (sudah digunakan) untuk pembayaran beberapa kegiatan dan juga karena P-APBD," ujarnya. Lebih lanjut, Bobby juga mengatakan sejauh ini realisasi anggaran diserap dengan baik, tetapi dia tidak merinci ke program apa dana itu disalurkan. Dia pun menargetkan pada tahun penyerapan bisa berjalan hingga 90 persen. "Realisasi pasti ada target, ada P-APBD, ada perubahan angka, sudah disesuaikan. Mudah-mudahan (penyerapannya) bisa di angka 90 persen," tuturnya. Purbaya Sorot Dana Pemda Sebelumnya, Purbaya menyoroti dana pemerintah daerah (pemda) yang belum digunakan dan masih mengendap di bank hingga mencapai Rp 234 triliun. Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) per 15 Oktober 2025 menunjukkan, angka tersebut merupakan akumulasi simpanan daerah hingga akhir September 2025. Menurut Purbaya, besarnya dana yang menganggur itu bukan karena kekurangan anggaran, melainkan karena lambatnya realisasi belanja APBD. "Pemerintah pusat sudah menyalurkan dana ke daerah dengan cepat. Sekali lagi, (untuk) memastikan uang itu benar-benar bekerja untuk rakyat," ujar Purbaya dalam acara Pengendalian Inflasi Daerah 2025 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (20/10/2025). Ia menambahkan, rendahnya serapan anggaran membuat simpanan uang daerah di bank terus menumpuk. Selanjutnya, dalam penjelasannya, Purbaya menyampaikan Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan simpanan tertinggi. Dari data itu, Pemprov Sumut menduduki posisi ke-8 tertinggi, yakni Rp 3,1 triliun. (Tribun-Video.com) Program: Tribunnews Update Editor: dharma aji yudhaningrat Uploader: Panji Anggoro Putro