У нас вы можете посмотреть бесплатно “K.R.T. Sumodiningrat di Keraton Yogyakarta: Identitas, Sejarah, dan Kiprah” или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Latar Belakang KRT Sumodiningrat adalah pahlawan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam Perang Sepehi di Yogyakarta 18-20 Juni 1812, pada masa Sultan Hamengkubuwono II. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Jaba kedua pada 1794 dan Wedana Jero pertama pada 1797 (Carey 2008, 188; Carey 1980, 191). Sehari-hari ia juga bertindak sebagai penasehat militer utama Kraton Yogyakarta (Qomar 2023, 248) . Di tengah medan Perang Sepehi, ia ditugaskan untuk menjadi panglima utama yang berdiri di garis terdepan menjaga wilayah Yogyakarta. Sosok inilah yang dijuluki Singobarong oleh masyarakat Yogyakarta sebagaimana terabadikan di dalam Babad Ngayogyakarta (1876) karya Pangeran Suryanegara dan Raden Adipati Danureja V. KRT Sumodiningrat tercatat sebagai menantu Sultan Hamengkubuwono II (Mandoyokusumo 1988, 16; Sejarah Ratu, 80 & 123; Serat Salasilah 1899, 208). Dalam sejarah Keraton Yogyakarta, KRT Sumodiningrat tercatat sebagai tokoh yang terlibat pada peristiwa Perang Sepehi, 18-20 Juni 1812. Ia dikabarkan wafat pada peristiwa tersebut dalam upaya untuuk mempertahankan Keraton Yogyakarta dari serbuan tentara Inggris, Pasukan Sepoy, dan Legiun Mangkunegaran. Sebuah koran kolonial yang terbit sekira 14 hari setelah Geger Sepehi, Java Government Gazette Vol. 1, No. 19, 4 Juli 1812, juga menceritakan kewafatan KRT Sumodiningrat yang ditulis dengan ejaan “Toomogong Semood Deningrat”. William Major Thorn, seorang Deputi Quarter- Master General Angkatan Darat Inggris yang ikut dalam ekspedisi pasukan British-Indian dalam penaklukan atas Jawa, mencatat peristiwa kewafatan sang pahlawan itu di dalam catatan hariannya yang diterbitkan pada 1815 atau tiga tahun setelah peristiwa Geger Sepehi. Seminar Nasional bertema “Siapakah Sebenarnya K.R.T. Sumodiningrat?”, ini, akan menguak identitas, sejarah, kiprah, dan nilai-nilai penting yang diwariskan oleh K.R.T Sumodiningrat untuk generasi masa depan. Eksplorasi atas data-data historis serta kajian ilmiah yang disampaikan oleh para narasumber di acara Seminar Nasional ini tentu merupakan pusaka ilmiah berharga. Baik untuk kajian-kajian lanjutan maupun terutama untuk dijadikan sebagai langkah untuk menjaga sejarah dan tinggalan kebudayaan terkait. Terutama, dalam rangka menegaskan keistimewaan DI Yogyakarta. _________________ IG : @menceritakannusantara Youtube : Menceritakan Nusantara #merawatingatan #jelajahsejarah