У нас вы можете посмотреть бесплатно Kedokteran Forensik: Sebab Kematian Yodi Prabowo karena Luka Benda Tajam di Leher или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polda Metro Jaya mengadakan konferensi pers untuk memaparkan hasil penyelidikan kasus kematian Jurnalis Yodi Prabowo pada Sabtu, (25/07/2020). Tim Kedokteran Forensik pun akhirnya mengungkapkan hasil dari pemeriksaan terhadap tubuh korban. "Hasil pemeriksaan kami pada saat jenazah, saat kami terima jenazah ini sudah dalam kondisi membusuk lanjut. Kemudian kami lakukan pemeriksaan luar kami temukan dalam pemeriksaan bahwa ada lebam mayat di bagian tubuhnya," ucap Tim Kedokteran Forensik. Dirinya mengatakan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan lainnya selain 4 luka tusuk di dada korban. Ia pun mendeskripsikan 4 tusukan dengan kedalaman yang berbeda-beda itu. "Kedalaman luka (pertama) sampai jaringan otot, kedua lebih dalam lagi. Ketiga lebih dalam lagi dan yang terakhir lebih dalam lagi menembus dan memotong bagian bawah paru-paru," ucapnya. Tusukan yang pertama dan kedua yaitu memiliki kedalaman luka 2 cm. Tusukan ketiga memiliki kedalaman luka 5 cm dan tusukan terakhir adalah yang paling dalam yakni 12 cm. Selanjutnya Tim Kedokteran Forensik juga melakukan pemeriksaan di leher. Ditemukan ada luka yang memotong tenggorokan. Namun luka tersebut tidak sampai memotong pembuluh darah utama balik dan pembuluh utama leher dan hanya sampai tenggorokan. Selanjutnya hasil pemeriksaan lainnya adalah, tidak ditemukan luka kekerasan lainnya. "Kemudian kami mengambil kesimpulan bahwa sebab mati korban adalah kekerasan tajam di leher," ucapnya. Selanjutnya dilakukan screening terkait pengecekan narkoba di tubuh korban. Ternyata di dalam jaringan urin korban terdapat adanya kandungan Amfetamin positif. "Perkiraan kematian yang bisa kami simpulkan berdasarkan gambaran kebusukan antara 2 sampai 3 hari sebelum dilakukan pemeriksaan. Akibat kematian itu yang ada di leher. Kemudian ada 4 tusukan di dada, yang terakhir cukup dalam sekitar 12 yang tiga ini 2 cm, 2 cm, dan 5 cm di tempat yang berdekatan," ucapnya.