Hadits : [Bag. 57] Kitab At-Tajridushshoriih, oleh Al-Ustadz Ja'far Umar Thalib رحمه الله скачать в хорошем качестве

Hadits : [Bag. 57] Kitab At-Tajridushshoriih, oleh Al-Ustadz Ja'far Umar Thalib رحمه الله

DAJJAL MASA NABI? Ibnu Sayyad BUKAN Dajjal?! Mengapa Rasulullah Larang Umar Membunuhnya? | KAJIAN FITRAH DAN SYUHADA UHUD Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh. Kaum muslimin yang kami cintai, mari kita kupas tuntas pembahasan penting dari Kitab At-Tajridushshoriih pada bagian ke-57 ini, Al-Ustadz Ja'far Umar Thalib رحـمہ الله تعالـــﮯ di Masjid 'Utsman bin 'Affan, Jl. Kalirang KM. 15, Degolan, Sleman, Yogyakarta mulai membahas dari hukum jenazah syuhada hingga misteri yang selalu membuat penasaran: Siapa Ibnu Sayyad sebenarnya? 🎯 Poin Utama yang Perlu Anda Ketahui: 1. Hukum Jenazah Syuhada: Apakah jenazah orang yang terbunuh dalam peperangan membela agama Allah (Syuhada Uhud) wajib disalati dan dimandikan? Simak penjelasan berdasarkan riwayat Nabi ﷺ yang mengumpulkan dua orang syahid dalam satu kain dan mengubur mereka dengan darah yang ada di badan mereka tanpa dimandikan dan disalati. Namun, ada pengecualian! Nabi pernah salat jenazah di atas kuburan para syuhada Uhud, menunjukkan kadang-kadang hal itu dibolehkan. 2. Misteri Ibnu Sayyad: Ikuti kisah dramatis pertemuan Umar, Nabi Muhammad ﷺ, dengan Ibnu Sayyad, seorang anak kecil Yahudi yang dekat masa baligh, yang berpraktik perdukunan. Ia bahkan mengaku sebagai Rasulullah! Mengapa Nabi ﷺ melarang Umar bin Khattab memenggal lehernya, padahal hukum orang yang mengaku nabi adalah dibunuh? Ternyata hal itu karena Nabi terikat perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi. 3. Benarkah Ibnu Sayyad Adalah Dajjal? Meskipun Nabi sempat menguji Ibnu Sayyad dan Ibnu Sayyad mengaku bahwa berita dari jin yang datang kepadanya kadang benar dan kadang dusta, riwayat kuat menolak anggapan Dajjal. Ibnu Hajar al-Asqalani menukilkan riwayat bahwa Ibnu Sayyad kemudian masuk Islam dan wafat di atas Islam di zaman Umar bin Khattab. 4. Konsep Fitrah dan Dakwah: Kita akan membahas kewajiban dakwah kepada anak kecil yang belum baligh, meskipun ia dari keluarga kafir. Setiap anak dilahirkan di atas fitrah (Islam). Kisah inspiratif seorang anak muda Yahudi yang melayani Nabi dan akhirnya mengucapkan syahadat saat dijenguk ketika sakit, menunjukkan bahwa menjenguk orang kafir diperbolehkan untuk tujuan dakwah. Konten ini sangat cocok bagi thulabul ilm dan aktivis dakwah yang ingin memperdalam fikih janaiz (jenazah) dan akidah. Jangan lupa bagikan kajian ini kepada teman-teman Anda! Hukum Salat Jenazah Syuhada, Kisah Ibnu Sayyad, Apakah Ibnu Sayyad Dajjal, Anak Lahir di Atas Fitrah, Dakwah Kepada Anak Kecil, Fikih Janaiz, At-Tajridushshoriih, Kajian Islam Kontemporer, Ust. Ja’far Umar Thalib. Link Channel Kami:    / @alustadzjafarumarthalib   Jangan lupa LIKE, COMMENT, dan SUBSCRIBE! Bahan Muraja'ah : 1. Bagaimana perlakuan Rasulullah ﷺ terhadap jenazah para syuhada Uhud sebelum mereka dimakamkan? 2. Apa kriteria yang digunakan Rasulullah ﷺ untuk menentukan siapa yang didahulukan untuk diletakkan di liang lahad di antara dua jenazah syuhada? 3. Sumber menyebutkan dua riwayat berbeda tentang salat Rasulullah ﷺ untuk syuhada Uhud. Jelaskan kedua peristiwa tersebut. 4. Dalam khotbahnya setelah salat di atas kuburan syuhada Uhud, apa kekhawatiran terbesar Rasulullah ﷺ terhadap umatnya sepeninggal beliau? 5. Siapakah Ibnu Sayyad dan apa latar belakang agamanya menurut riwayat yang disampaikan? 6. Bagaimana jawaban Ibnu Sayyad ketika Rasulullah ﷺ bertanya, "Apakah engkau bersaksi bahwa aku ini adalah utusan Allah?" Apa yang diungkapkan oleh jawabannya mengenai keyakinan kaum Yahudi saat itu? 7. Mengapa Rasulullah ﷺ melarang Umar bin al-Khattab untuk membunuh Ibnu Sayyad, meskipun ia mengaku sebagai rasul? 8. Jelaskan interaksi antara Rasulullah ﷺ dengan seorang anak muda Yahudi yang menjadi pelayannya ketika anak tersebut sakit. Apa hasil dari interaksi tersebut? 9. Menurut hadis dari Abu Hurairah, dalam keadaan apa setiap anak dilahirkan? Apa makna dari istilah "fitrah" dalam konteks ini? 10. Berdasarkan hadis Abu Hurairah, peran apa yang dimainkan orang tua terhadap keyakinan seorang anak, dan mengapa agama Islam tidak disebut sebagai salah satu yang dipengaruhi oleh orang tua?