INDONESIA SIAPKAN STRATEGI YANG TEPAT UNTUK MELAWAN CHINA DI LAUT NATUNA скачать в хорошем качестве

INDONESIA SIAPKAN STRATEGI YANG TEPAT UNTUK MELAWAN CHINA DI LAUT NATUNA

Militer Indonesia dibuat berdegup kencang kala China mengklaim Natuna Utara. Apalagi China bermain keras di Natuna Utara yang membuat militer Indonesia waspada. Saat ini Indonesia sudah menghadirkan kekuatan militer di Natuna Utara, berpatroli bila ada unsur China yang menerobos di sana. Penerobosan terakhir yang dilakukan oleh China terjadi awal Juni 2022. Saat itu dua kapal coast guard China memasuki Natuna Utara. Indonesia sigap mendapati hal ini. Militer kemudian mengirim kapal perang ke posisi dua coast guard China di sana. Memaksa dua kapal China tersebut keluar dari Natuna Utara, diusir. Kejadian ini sontak membuat Indonesia kaget. Tapi sekali lagi Quick Response militer Indonesiadi Natuna Utara membuat keadaan kembali kondusif. Pencerobohan ini sudah terjadi berkali-kali. Dan respon Indonesia sama, yakni pengusiran kemudian disertai nota protes. Modus operandi China di Natuna Utara sedari awal mengganggu hingga detik ini sebetulnya sama saja. China membagi tiga Tier operasinya di NatunaUtara dan perairan lain yang mereka klaim macam kepulauan Spratly dan Paracel. Tier pertama ialah nelayan China. Tier kedua ialah coast guard China. Tier ketiga dan berada diperairan internasional ialah kapal kombatan P L A Navy China. Kapal perang tersebut untuk membackup seumpama coast guard dan nelayan Chinadikejar-kejar oleh aparat keamanan negara lain. Cara menggilas modus operandi yang dinamai China Grey Zone Operation ini sebetulnya ada. Grey Zone Operation sengaja dirancang oleh China supaya kehadiran mereka di wilayah klaim tetap konsisten namun minim gesekan militer. "Operasi zona abu-abu dirancang untuk menghindari eskalasi militer. Ini membutuhkan operasi yang harus dikontrol dengan ketat di tingkat taktis oleh para pemimpin senior. Kegiatan zona abu-abu, pada dasarnya, adalah brinkmanship yang dilakukan dengan hati-hati," ungkap rusi.org pada 11 Agustus 2022. Indonesia membutuhkan kapal perang Ocean Going. Gunanya kapal perang Indonesia harus mampu beroperasi diperairan internasional didepan gerbang mulut Natuna Utara. Kapal tersebut harus berkualifikasi fregat dengan teknologi terkini lantaran menghadapi kapal perang utama P L A Navy. Bila ada unsur militer Indonesia didepan NatunaUtara, maka China bakal berpikir ulang memasuki ZEE NKRI. Kapal perang Indonesia juga bisa langsung ambil tindakan bila ada gelagat mencurigakan dari kapal-kapal China apabila hendak masuk Natuna Utara. Apabila keadaan berubah menjadi konflik bersenjata, coast guard dan nelayan Chinalangsung kabur dimana P L A Navy yang akan ambil bagian di sini. Sementara bila Indonesia menempatkan kapal perangnya di depan pagar Natuna Utara, dampak pertempuran tak bakal masuk ke wilayah NKRI. Gambarannya Indonesia berkelahi di jalan raya menghadapi China, bukan di halaman rumahnya. "Operasi zona abu-abu hanya sesuai untuk masa damai yang tangguh yang mampu menyerap gesekan konflik bersenjata. Namun Jika perdamaian lemah dengan semua pihak bersikap dan siap berperang, operasi zona abu-abu akan terlalu berisiko untuk dilakukan," jelas rusi.org. Tapi kelemahan dari cara ini yakni di perairan internasional tak ada aturan siapa yang menyerang dan siapa yang diserang lebih dulu. Bila Indonesia berhasil menenggelamkan kapal perang China maka itu tak bisa disebut invasi. Pun sebaliknya, bila China yang menang, Indonesia tak bisa minta tolong PBB atas peristiwa tersebut lantaran terjadi di perairan internasional. Maka disebut di atas yang ada di perairan internasional haruslah kapal perang kelas berat, minimal fregat. Kemudian ada cara kedua, yakni Indonesiamelakukan kerja sama dengan Amerika Serikat (AS). Indonesia bisa menumpangi kepentingan AS yang sangat ingin mengalahkan China. AS tentu punya armada perang yang sanggup mengalahkan China. Bahkan saat ini Armada Ketujuh AS sudah diarahkan untuk menghabisi P L A Navy bila perang berkecamuk. Peningkatan kekuatan Armada Ketujuh U S Navy di Asia Pasifik sudah dilakukan sejak 2016 lalu. AS setidaknya menambah jumlah kapal perang Armada Ketujuh yang bermarkas di Yokosuka, Jepang. Salah satu kapal yang dikirim ialah USS Momsen, kapal destroyer Arleigh Burke class. U S Navy cuma menjelaskan jika mereka menyiapkan berbagai operasi dengan kapal-kapal tambahan ini namun tak merinci pastinya. Asia Times menyebut bila saat ini militer indonesia sudah sangat intensif berpatroli di Natuna Utara. "Angkatan Laut Indonesia telah mengambil alih sebagian besar patroli di Laut Natuna Utarasejak maraknya insiden dengan China pada tahun 2016, tetapi sumber yang mengetahui peningkatan militer mengatakan akan memakan waktu beberapa tahun bagi Natuna Besar untuk berkembang menjadi basis militer sepenuhnya. Itu berarti menimbun bahan bakar di pulau itu untuk meningkatkan jangkauan dan efektivitas operasi angkatan laut, di samping dua kapal tanker minyak yang baru-baru ini ditambahkan ke armada untuk meningkatkan pengisian