У нас вы можете посмотреть бесплатно Tamu Padati Rumah Alfatih Korban Selamat Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo : Anak Para Wali Santri или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru Video: Ahamad Faisol Uploader: Teguh Wahyudi BACA SELENGKAPNYA: https://surabaya.tribunnews.com/jawa-... SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Ungkapan duka mendalam terlontar dari KH Abdul Hannan kepada para wali santri yang anaknya menjadi korban meninggal dunia atas tragedi ambruknya gedung Mushola Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Kyai Hannan merupakan wali santri dari Alfatih Cakra Buana (14), korban selamat yang tiba di rumahnya sekaligus Ponpes Al Ihsani, Dusun Berek Songai, Desa Sendang Dajah, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Sabtu (4/10/2025) malam. “Kami bersyukur kepada Allah SWT bahwa ini di luar pikiran saya. Bagi saya, Alfatih sebagai anak saya sudah tidak ada. Hari ini adalah Alfatih anak semuanya, anak dari para wali santri yang mungkin kehilangan anaknya menjadi syahid. Maka Alfatih adalah anak mereka semuanya, anak kita bersama,” ungkap Kyai Hannan didampingi Alfatih di samping kirinya. Setelah berhasil dievakuasi, Alfatih dilarikan ke RSUD Notopuro, Kabupaten Sidoarjo pada Kamis (2/10/2025). Tubuhnya selama tiga hari sempat terjebak di antara puing reruntuhan bangunan Mushola Ponpes Al Khoziny. “Alhamdulillah selama di rumah sakit, ada pendampingan dari Romo Kyai hadir, luar biasa,” jelas Kyai Hannan. Ia menjelaskan, Alfatih berhasil dievakuasi pada masa akhir golden time, masa akhir 70 jam. Artinya kalau sudah 70 jam dan Alfatih tidak ditemukan, harapan pihak pihak keluarga untuk kembali bertemu Alfatih semakin menipis. “Karena berdasarkan keilmuan, katanya, manusia hanya bisa bertahan 70 jam. Alhamdulilah tidak ada luka serius, hanya lecet-lecet karena dia terlindungi oleh pasir, tenggelam di pasir dan wajahnya alhamdulillah tertup seng. Sehingga ketika ada runtuhan batu, tidak sampai ke tubuh,” terang Kya Hannan. Jangan hanya di YouTube, ikuti juga saluran WhatsApp kami! Dapatkan update video terbaru, informasi eksklusif, dan konten menarik lainnya langsung di ponselmu. Klik link di deskripsi untuk bergabung dan jadi yang pertama tahu tentang video-video terbaru dari Harian Surya! Jangan sampai ketinggalan! https://whatsapp.com/channel/0029VaUt... Website: https://surabaya.tribunnews.com/ Instagram: / suryaonline Facebook: / suryaonline YOUTUBE / @tribunnewssurya #suryaonline #hariansurya #TribunnewsSURYA