У нас вы можете посмотреть бесплатно Tan Malaka: Nama yang Dibuang Sejarah, Tapi Tak Pernah Mati -CERITA TOKOH Eps. 3 или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Tan Malaka adalah nama yang dulu dianggap terlalu berbahaya untuk diucapkan. Sejarah mencoba menghapusnya, tapi ia selalu kembali — karena kebenaran tidak bisa dikubur. Ia bukan pahlawan yang dipuja upacara, bukan wajah yang terpajang di kelas-kelas sekolah. Ia adalah pemikir yang melampaui zamannya — dan keberanian itu dibayar dengan pengasingan, pengkhianatan, hingga peluru. Dari Pariaman ia berangkat membawa gagasan besar: kemerdekaan bukan hanya mengusir penjajah, tapi membebaskan martabat manusia. Ia menulis Naar de Republiek Indonesia jauh sebelum republik itu berdiri. Ia mengajarkan bahwa ideologi hanyalah alat — Indonesia adalah tujuan. Ia bergerak di banyak negara, diburu banyak kekuasaan, namun tak pernah berhenti percaya bahwa rakyat kecil harus menjadi pusat perjuangan. Ketika banyak tokoh memilih jalan aman dan gelar kehormatan, Tan Malaka memilih kebenaran — meski harus sendiri, miskin, dan sunyi. Ia menulis: “Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan.” Dan ia menjalani itu hingga akhir: ditembak bangsanya sendiri pada 1949, tanpa pengadilan, tanpa penghormatan. Tapi gagasannya terus hidup, karena peluru hanya menghentikan tubuh — bukan pemikiran. Hari ini kita sadar: bangsa ini berutang pada Tan Malaka — pada keberanian berpikir dan kemerdekaan jiwa. Selama masih ada yang melawan ketidakadilan dan menolak dibungkam, Tan Malaka belum mati. Ia hidup dalam setiap orang yang berani berkata: Indonesia harus merdeka — sepenuhnya.