У нас вы можете посмотреть бесплатно Belajarlah Dhamma untuk Merubah diri menjadi lebih baik!! Q & A Bhante Tithaviryo или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Dalam ajaran Dhamma, khususnya dalam konteks Buddhisme, orang yang berbudi luhur adalah mereka yang menjalani kehidupan berdasarkan kebajikan, kebijaksanaan, dan disiplin batin. Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang berbudi luhur menurut Dhamma: 1. Menjaga Sila (Moralitas) Orang berbudi luhur memegang teguh sila atau prinsip moralitas, seperti: Tidak membunuh makhluk hidup Tidak mencuri Tidak melakukan perbuatan asusila Tidak berdusta Tidak mabuk-mabukan atau memakai zat yang melemahkan kesadaran Ini adalah bagian dari Pancasila Buddhis, fondasi etika dalam kehidupan umat awam. 2. Memiliki Metta (Cinta Kasih) Ia memiliki hati yang penuh welas asih dan tidak menyimpan kebencian: Mendoakan kebahagiaan semua makhluk Tidak menyakiti atau membalas dendam Mampu memaafkan dan memahami penderitaan orang lain 3. Berpikir, Berkata, dan Bertindak Benar Selaras dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan (Arya Atthangika Magga), orang berbudi luhur: Memiliki pandangan benar Berkata dengan ucapan benar dan lembut Berperilaku sesuai dengan tindakan benar Mengusahakan kehidupan dari mata pencaharian yang benar 4. Penuh Kesadaran (Sati) dan Kebijaksanaan (Pañña) Sadar atas setiap pikiran, perkataan, dan tindakan Tidak mudah terombang-ambing oleh emosi atau nafsu Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya (yathābhūta ñāṇadassana) 5. Rendah Hati dan Tidak Melekat Tidak sombong atau merasa lebih baik dari orang lain Tidak melekat pada kekayaan, jabatan, atau bahkan pandangan pribadi Mengembangkan kualitas anattā (tanpa-aku) dan anicca (ketidakkekalan) 6. Rajin Berdana dan Membantu Sesama Ikhlas memberi tanpa pamrih Menolong bukan untuk pujian, tapi karena kasih Menumbuhkan parami (kesempurnaan batin), khususnya dalam praktik dana (kedermawanan) 7. Sabar dan Tidak Mudah Marah Tidak reaktif terhadap hinaan atau kritik Melatih khanti (kesabaran) sebagai salah satu dari Sepuluh Paramita