У нас вы можете посмотреть бесплатно DOKUMENTER SEJARAH: Mengungkap Kisah Kelam Penjajahan Jepang di China (1931-1945) или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
DOKUMENTER SEJARAH: Mengungkap Kisah Kelam Penjajahan Jepang di China (1931-1945) Di balik kemegahan Asia Timur modern, tersimpan kisah kelam perang dan pendudukan yang mengubah sejarah china selamanya. Dari langit Manchuria yang tenang hingga api yang membakar Nanking, inilah kisah nyata tentang ambisi kekaisaran Jepang yang mengubah wajah Asia. Sebuah perjalanan historis yang mengguncang moral, politik, dan kemanusiaan — saat ideologi militer berubah menjadi mesin penjajahan yang menelan jutaan jiwa. Awal 1930-an menjadi titik balik sejarah Asia Timur. Jepang, yang baru muncul sebagai kekuatan industri setelah Perang Dunia I, menghadapi krisis sumber daya dan kehausan ekspansi. Di bawah bayang-bayang militerisme dan nasionalisme ekstrem, Tokyo melancarkan invasi ke Manchuria pada tahun 1931 — langkah pertama menuju Perang Asia Timur Raya. Sementara itu, Tiongkok yang terpecah antara kubu nasionalis Chiang Kai-shek dan komunis Mao Zedong, gagal bersatu menghadapi ancaman dari utara. Dalam kekacauan politik itu, Jepang memperluas pengaruhnya, membentuk negara boneka Manchukuo di bawah Puyi, dan melanjutkan invasi besar-besaran ke daratan Tiongkok. Tahun 1937 menjadi awal tragedi besar: insiden di Jembatan Marco Polo memicu perang penuh antara Jepang dan Tiongkok. Dari Beijing hingga Nanking, pasukan Kekaisaran melancarkan kampanye militer yang brutal dan sistematis. Tragedi kemanusiaan pun terjadi di ibu kota Nanking — peristiwa yang dicatat oleh sejarawan Iris Chang dalam The Rape of Nanking sebagai salah satu bab tergelap dalam sejarah manusia. Sementara itu, Rana Mitter dalam Forgotten Ally menyoroti peran Tiongkok sebagai sekutu terlupakan dalam Perang Dunia Kedua Asia, yang bertahan meski menghadapi kehancuran dan kelaparan. Dan menurut Herbert Bix dalam Hirohito and the Making of Modern Japan, peristiwa ini bukan sekadar perang, melainkan refleksi ideologi kekaisaran yang mengaburkan batas antara kehormatan dan kebrutalan. Ketika perang meluas hingga ke Pasifik, dunia akhirnya menyadari bahwa apa yang terjadi di Tiongkok adalah bagian dari konflik global yang membakar separuh bumi. Serangan ke Pearl Harbor, jatuhnya Manchuria, hingga penyerahan Jepang tahun 1945 menandai akhir dari empat belas tahun penderitaan rakyat Tiongkok — tetapi juga awal dari babak baru hubungan geopolitik Asia Timur yang kompleks hingga hari ini. ✅ Sumber Referensi Utama: Rana Mitter – Forgotten Ally (2013) Iris Chang – The Rape of Nanking (1997) Herbert Bix – Hirohito and the Making of Modern Japan (2000)