• ClipSaver
  • dtub.ru
ClipSaver
Русские видео
  • Смешные видео
  • Приколы
  • Обзоры
  • Новости
  • Тесты
  • Спорт
  • Любовь
  • Музыка
  • Разное
Сейчас в тренде
  • Фейгин лайф
  • Три кота
  • Самвел адамян
  • А4 ютуб
  • скачать бит
  • гитара с нуля
Иностранные видео
  • Funny Babies
  • Funny Sports
  • Funny Animals
  • Funny Pranks
  • Funny Magic
  • Funny Vines
  • Funny Virals
  • Funny K-Pop

19 Tahun Bom Kuningan, Meledak di Depan Gedung Kedubes Australia Berasal, Terdengar hingga 5 KM скачать в хорошем качестве

19 Tahun Bom Kuningan, Meledak di Depan Gedung Kedubes Australia Berasal, Terdengar hingga 5 KM 2 года назад

скачать видео

скачать mp3

скачать mp4

поделиться

телефон с камерой

телефон с видео

бесплатно

загрузить,

Не удается загрузить Youtube-плеер. Проверьте блокировку Youtube в вашей сети.
Повторяем попытку...
19 Tahun Bom Kuningan, Meledak di Depan Gedung Kedubes Australia Berasal, Terdengar hingga 5 KM
  • Поделиться ВК
  • Поделиться в ОК
  •  
  •  


Скачать видео с ютуб по ссылке или смотреть без блокировок на сайте: 19 Tahun Bom Kuningan, Meledak di Depan Gedung Kedubes Australia Berasal, Terdengar hingga 5 KM в качестве 4k

У нас вы можете посмотреть бесплатно 19 Tahun Bom Kuningan, Meledak di Depan Gedung Kedubes Australia Berasal, Terdengar hingga 5 KM или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:

  • Информация по загрузке:

Скачать mp3 с ютуба отдельным файлом. Бесплатный рингтон 19 Tahun Bom Kuningan, Meledak di Depan Gedung Kedubes Australia Berasal, Terdengar hingga 5 KM в формате MP3:


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru



19 Tahun Bom Kuningan, Meledak di Depan Gedung Kedubes Australia Berasal, Terdengar hingga 5 KM

TRIBUN-VIDEO.COM - 19 tahun yang lalu terjadi ledakan bom besar di depan gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Australia, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Bom yang meledak pada 9 September 2004 itu juga disebut sebagai bom Kuningan. Ini merupakan aksi terorisme besar ketiga yang ditujukan terhadap Australia yang terjadi di Indonesia setelah Bom Bali 2002 dan Pengeboman Hotel Marriott 2003. Bom berdaya ledak tinggi tersebut meledak sekitar pukul 10.15 WIB hingga terdengar dalam radius lima kilometer. Akibatnya, sembilan orang tewas dalam peristiwa tersebut, sementara 160 orang lainnya luka-luka. Di antara korban yang meninggal adalah satpam-satpam Kedubes, pemohon visa, staf Kedubes serta warga yang berada di sekitar tempat kejadian saat bom tersebut meledak. Tidak ada warga Australia yang meninggal dalam kejadian ini. Beberapa bangunan-bangunan di sekitar tempat kejadian juga mengalami kerusakan. Hiruk-pikuk keramaian di kawasan Segitiga Emas Kuningan, berubah menjadi kekacauan dan kepanikan. Warga menjadi panik dan histeris melihat jasad manusia berserakan di sekitar lokasi kejadian. Pengeboman ini masuk dalam catatan kelam sejarah Indonesia. Selama tiga tahun berturut-turut Indonesia diteror oleh serangan bom. Pada 10 September 2004, Kapolri saat itu Jenderal Da'i Bachtiar mengatakan ledakan berasal dari bom mobil dari jalur lambat di depan gedung Kedubes Australia. Modus yang digunakan pelaku serupa dengan pengeboman di JW Marriott yang menewaskan 14 orang dan membuat 156 orang luka-luka. Bahkan ledakan bom Kuningan ini meruntuhkan pagar besi di depan gedung Kedubes serta tenda petugas keamanan dan polisi yang berjaga. Rekaman CCTV Plaza 89 yang berseberangan dengan Gedung Kedutaan Besar Australia, menguatkan dugaan sebelumnya bahwa sumber ledakan dari mobil Daihatsu Zebra. Tim Investigasi Bom di Kedutaan Besar Australia menyebut mobil boks pembawa bom itu terekam kamera CCTV. Saat melaju dari perempatan Kuningan menuju arah Menteng dan berputar di depan Plaza Kuningan, pada pukul 10.30 WIB lebih 56 detik atau sekitar 29 detik sebelum bom meledak. Tim Penyidik Markas Besar Polri kemudian meneliti 117 potongan tubuh berserakan di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, dipastikan potongan tubuh adalah milik tersangka. Melalui tes DNA atau uji identitas genetik, pelaku peledakan bom di diketahui bernama Heri Golun atau Heri Kurniawan. Pelaku merupakan warga Kampung Cigarung, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kemudian 19 September 2004, Polri menetapkan empat orang tersangka atas kejadian tersebut. Mereka adalah Rois, Ahmad Hasan, Apuy, dan Sogir alias Abdul Fatah. Namun, menurut keterangan polisi saat itu, keempat tersangka bukan merupakan pelaku utama. Pengeboman di depan Kedubes Australia ini dikaitkan dengan teroris kelas kakap berkebangsaan Malaysia, Dr Azahari Husin dan Noordin M Top. Kedua orang tersebut diduga menjadi dalang di balik sejumlah pengeboman di Indonesia kala itu. Selain itu, salah satu tersangka, Rois alias Iwan Darmawan alias Hendi alias Agam, mengatakan bahwa pengeboman di Kedubes Australia merupakan ide Azahari yang disampaikan pada pertengahan Agustus 2004. Menurut Rois, seperti diberitakan Harian Kompas, 31 Maret 2005, tugasnya adalah menyiapkan mobil serta rumah kontrakan untuk merakit bom. Selain itu, dalam dakwaan disebutkan, pada 6 Agustus 2004, Rois bersama dengan Heri Golun dan Jabir, teroris lainnya, membeli mobil Daihatsu Zebra warna putih tahun 1990 dengan boks aluminium. Kemudian, pada 11 Agustus 2004, Rois memberi Heri Golun uang sebesar Rp 4 juta untuk membeli bahan peledak berupa potasium dan belerang. Pada 17 Agustus 2004, atas perintah teroris kelas kakap lainnya, Noordin M Top, Rois bertanya kepada Heri mengenai kesediaan untuk melakukan bom bunuh diri. Heri yang menyanggupi bom bunuh diri, pada 20 Agustus 2004, membuat surat wasiat untuk diserahkan kepada istrinya. Selanjutnya, setelah beberapa kali survei di sekitar Kuningan, Rois bersama Noordin berangkat dari rumah kontrakan di Cikande menuju Cikampek dengan menggunakan Suzuki Carry sewaan warna hijau pada 8 September 2004. Sementara, Heri Golun menuju gedung Kedubes Australia untuk melakukan bom bunuh diri pada keesokan harinya. Heri divonis tujuh tahun penjara dengan tuduhan menyembunyikan dr Azahari dan menyiapkan mobil boks yang digunakan untuk membawa bom dari rumah kontrakan mereka ke kawasan depan Kedubes Australia. Hasan, Apul dan Rois yang juga dihukum karena menjadi dalang pengeboman di Kuningan dijatuhi hukuman mati.(*) VO: Saradita VP: Ika Vidya #bombali #bomkuningan #terorisme #pengeboman #bom #noordinmtop

Comments

Контактный email для правообладателей: [email protected] © 2017 - 2025

Отказ от ответственности - Disclaimer Правообладателям - DMCA Условия использования сайта - TOS



Карта сайта 1 Карта сайта 2 Карта сайта 3 Карта сайта 4 Карта сайта 5