У нас вы можете посмотреть бесплатно JKT48 - Bunga Matahari (Himawari) или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Performing Members: 「 2nd Generation 」 1. Ratu Vienny Fitrilya 2. Jennifer Hanna 3. Octi Sevpin 4. Della Delila Lyric: Bunga matahari tertiup angin Menghadap matahari bertumbuh dan mekar Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku direntangkannya Meskipun diterpa derasnya hujan Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yakin bahwa di balik kesedihan 'Kan ada cerahnya masa depan Naiki motor tua Menara sebagai petunjuk Dekati musim panas Kuajak dirimu Di tengah tanjakan landai Di sana 'kan mulai terlihat Kembang api warna kuning Terbentang sangat luas Aku tak akan bertanya apa pun Jika kamu hidup banyak hal yang terjadi Hal yang tak kau suka dan kesulitan Pada saat itu ku dari bukit ini Memandang pada seseorang Bunga matahari dalam dirimu Saat ini berkembang entah di mana Jika kau punya impian yang kau tuju Haruslah itu kau ingat kembali Terkadang meskipun terhalang awan Tak pernah ada kata untuk menyerah Sinar mentari yang engkau dambakan Suatu saat sampai padamu Duduk bersebelahan Di atas pagar pembatas jalan Lalu mentari senja Membuat bayangan Kabel listrik bergoyang Walau menangis diam-diam Harapan berwarna kuning Akan tetap berdiri Aku tak bisa berbuat apa pun Hanya menunjukkan ke pemandangan ini Dari kesedihan atau kesepian Saat kau merasa jatuh pun kau sendiri lah Mendongak dan melihat langit Agar kau menjadi diri sendiri Aku menunggu sampai kau bisa bangkit Di balik langit berbintang itu pun Pasti matahari sedang menunggu Di dalam dadaku itu pastilah Ada bunga matahari sedang mekar Tutuplah mata dan ingat kembali Benih yang dulu pernah kau tanam Bunga matahari tertiup angin Menghadap matahari bertumbuh dan mekar Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku direntangkannya Meskipun diterpa derasnya hujan Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yakin bahwa di balik kesedihan 'Kan ada cerahnya masa depan