PERTUNJUKAN NDOLALAK DI ACARA MAULID NABI VIRAL, BEGINI PENJELASAN PANITIA скачать в хорошем качестве

PERTUNJUKAN NDOLALAK DI ACARA MAULID NABI VIRAL, BEGINI PENJELASAN PANITIA

PERTUNJUKAN NDOLALAK DI ACARA MAULID NABI VIRAL, BEGINI PENJELASAN PANITIA Pertunjukan tari ndolalak di acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Desa Mutisari, Kecamatan Watumalang, Kabupten Wonosobo viral di media sosial. Rekaman acara tersebut beredar luas hingga menuai kecaman dan dianggap sebagai penistaan agama. Dalam rekaman yang beredar, tampak sejumlah penari perempuan berjoget di atas panggung sambil diiringi musik dangdut. Sejumlah penonton termasuk anggota TNI terlihat berada di atas panggung sambil merekam momen tersebut dengan ponsel mereka. Sontak saja, adegan ini pun langsung menuai kecaman luas dari warganet. Banyak yang menilai, hiburan tersebut tidak pantas digelar dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi. Menanggapi polemik tersebut, panitia acara memberikan klarifikasi. Mereka menegaskan bahwa pertunjukan Ndolalak berlangsung malam hari setelah pengajian selesai, bukan di waktu yang sama. Dalam video klarifikasi yang diunggah pada Kamis 25 September 2025 kemarin, salah seorang panitia bernama Soli menyebutkan bahwa panitia lupa melepas banner pengajian meski acaranya sudah selesai. Sehingga banner yang menjadi latar belakang panggung itu masih terpasang ketika digelarnya acara hiburan ndolalak. Sementara itu, Samsul, warga Mutisari sekaligus suami kepala dusun setempat, menambahkan bahwa pentas Ndolalak merupakan inisiatif para pemuda untuk memberi hiburan kepada warga. Acara ini digelar mulai pukul 21.00 WIB, sedangkan pengajian digelar pada pukul 9 pagi hingga jam 1 siang. Dia mengatakan bahwa pertunjukan Ndolalak ini baru pertama kali digelar di dusunnya. Panitia juga menegaskan tidak ada niat melecehkan agama. Sementara itu banner pangajian dibiarkan tetap terpasang karena lokasinya dekat tebing sehingga lebih aman bila tidak dilepas. Untuk meredam polemik, pihak Polsek dan Koramil Watumalang dijadwalkan memanggil panitia serta pihak lainnya yang terkait acara tersebut. Pertemuan itu diharapkan bisa menyamakan persepsi dan menenangkan situasi yang telah telanjur viral di media sosial. (*) Produser : Ribut Raharjo Penulis : Mona Kriesdinar Program : Tribun Jogja News Host : Prisca Ruri Editor : Afiffudin Uploader : Afiffudin Sumber : kompas Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru