У нас вы можете посмотреть бесплатно INSIDE THE PALAEOCHANNEL или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Salah satu konsep dasar geomorfologi mengatakan bahwa “walaupun geomorfologi membicarakan bentanglahan saat ini, namun pemahaman yang baik akan diperoleh apabila kita mempelajarinya dalam rentang historis”. MA Urban pada tahun 2013 menjelaskan dalam buku Treatise on Geomorphology: “Ada dua permasalahan yang dipelajari dalam geomorfologi. Pertama adalah tentang bentuklahan dan proses aktual yang terjadi saat ini dan kedua adalah evolusi bentuklahan dalam rentang periode yang panjang”. Penjelasan ini mengacu kepada pendapat Schumm pada tahun 1977, yang mengatakan bahwa: “….it is possible to view the [geomorphic] system either as a physical system or a historical system. In actuality, it is a physical system with a history”. Geomorfologi adalah pembicaraan mengenai landform aktual, tetapi landform itu sendiri pada hakikatnya adalah produk dari evolusi yang dikendalikan oleh serangkaian proses panjang selama kurun waktu geologi. Mempelajari palaeochannel adalah pembuktian atas ucapan Schumm tentang “physical system with a history”. Palaeochannel adalah lembah sungai mati. Saat ini kenampakannya berupa lembah tanpa aliran, namun nun jauh ribuan atau jutaan tahun yang lalu lembah ini pernah dialiri oleh sungai. Pada suatu masa suatu aliran pernah melintasi lembah ini, dengan gemericik air yang menimpa bebatuan, mengisi lubuk-lubuk dengan kejernihan, dan menghadirkan kehidupan. Kini keadaan itu sudah berakhir dan membentuk kenampakan baru, namun jejaknya masih dapat dikenali dan sejarahnya dapat direkonstruksi. The present is the key to the past! Dalam project ini kami mengeksplorasi hamparan palaeochannel yang terdapat di area Grabag-Pringsurat, Jawa Tengah. Palaeochannel ini nampaknya lebih istimewa bila dibandingkan dengan 500an palaeochannel yang pernah kami eksplorasi sebelumnya di dataran kaki Vulkan Merapi. Mengapa istimewa? Semua tidak lepas dari eksistensi kompleks gunungapi kecil yang misterius di wilayah ini. Ketiganya adalah Gilipetung, Andong, dan Telomoyo, yang semuanya berusia Pleistosen. Hingga saat ini belum banyak diketahui bagaimana riwayat aktivitas ketiganya di masa lampau. Ketiga unit vulkan misterius ini berdiri di bawah bayang-bayang Stratovolkano Merbabu. Unit vulkan yang berukuran jauh lebih besar namun usianya lebih muda karena baru tumbuh pada Holosen. Jika palaeochannel di Merapi, sebagai perbandingan, dinamikanya dipengaruhi oleh letusan Merapi itu sendiri selama ribuan tahun, maka Palaeochannel Grabag-Pringsurat adalah hasil interaksi berbagai unit vulkan ini. Suatu lembah mungkin terbentuk sebagai konsekuensi aktivitas suatu vulkan, namun alirannya kemudian lenyap dan menjadi palaeochannel akibat letusan vulkan lain yang terjadi setelahnya. Palaeochannel Kalipucang di Desa Banyusari, misalnya, terbentuk membelah bukit yang berbatuan vulkanik produk dari Vulkan Gilipetung. Bukit (beserta palaeochannel yang membelahnya ini) pada saat sekarang merupakan unit yang terpisah dari Vulkan Gilipetung sekalipun batuannya sama. Hal ini karena sebagian besar wilayah itu kini tertimbun oleh material letusan Merbabu. Kemungkinannya adalah, jutaan tahun yang lalu palaeochannel ini merupakan lembah dengan aliran sungai yang membelah perbukitan di kaki Vulkan Gilipetung. Letusan Merbabu yang terjadi setelahnya menimbun hulu dan hilir lembah sehingga memusnahkan aliran sungai yang ada. Lembah yang tersisa kemudian berevolusi menjadi palaeochannel.