 
                                У нас вы можете посмотреть бесплатно Sejumlah Warga Solo Baca Doa dan Mengheningkan Cipta Kutuk Aksi Teror Bom Surabaya или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
                        Если кнопки скачивания не
                            загрузились
                            НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
                        
                        Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
                        страницы. 
                        Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
                    
TRIBUN-VDEO.COM - Teror yang terjadi di Surabaya selama dua hari terakhir membuat kemarahan sejumlah masyarakat Indonesia. Satu di antaranya yaitu kelompok massa di Solo. Sejumlah warga menggelar aksi solidaritas serta doa bersama di depan Tugu Pemandengan, Solo, Senin (14/5/2018). Dilansir Tribun-video dari TribunJateng, "Hentikan kekerasan, hentikan kekejaman. Ciptakan kedamaian, satu bangsa, satu negara, satu dunia," lantunan lagu itu disuarakan oleh seorang peserta, Agus Dhukun, mengiringi aksi doa bersama tersebut. Seniman musik lokal asal Solo itu selanjutnya menyanyikan lagu berjudul Duka Surabaya, Duka Indonesia. Aksi itu menyedot perhatian sejumlah masyarakat yang melewati tugu depan Balai Kota Solo. Meski cuaca panas, sejumlah masyarakat rela menyaksikan aksi tersebut. Adapun, usai kegiatan, berbagai spanduk dan karangan bunga ditinggalkan di atas tugu sebagai tanda keprihatinan masyarakat kota Solo atas aksi-aksi terorisme yang telah terjadi. Seorang peserta dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Solo, Yohana Kusuma, menyayangkan aksi-aksi teror bom terjadi di Indonesia. Ia pun berharap, masyarakat tak serta-merta mengaitkan kejadian teror bom Surabaya dengan isu agama. Menurut Yohana, teroris tak mencerminkan sedang mengamalkan suatu ajaran agama. "Tak ada satupun agama yang mengajarkan ajaran kekerasan semacam ini," tuturnya. Ia pun menilai, kepekaan sosial hingga saling perhatian dapat melawan gerakan-gerakan radikalisme yang ia anggap cikal bakal aksi terorisme. Artinya, masyarakat harus peka berbagai aktivitas lingkungan sekitar. "Sebagai anak muda, kita tak boleh takut teror. Bahkan, kita harus terlihat kuat dan bisa memberi dukungan moral ataupun secara nyata," urainya. Koordinator acara, Bambang Nugroho, menuturkan bila aksi ini dilakukan untuk menunjukkan keprihatinan dan turut berduka atas meninggalnya sejumlah warga atas kejadian bom di Surabaya. Menurut Bambang, aksi teror yang dilakukan para pelaku sangat tak manusiawi apapun alasan dan motifnya. Bambang juga menilai aksi-aksi teror semacam itu mempunyai efek memecah-belah bangsa Indonesia yang sangat beragam dengan berbagai etnis, agama, dan kebudayaan yang dimiliki. "Kita harus satu suara bahwa kita semua mengutuk aksi-aksi terorisme. Kalau tak saling menguatkan, bisa-bisa kita tercerai berai," paparnya. Dalam kesempatan itu, ia pun mengajak masyarakat Indonesia tak mudah terprovokasi. "Masyarakat, termasuk para pemuda harus peka dan selalu bisa bersatu untuk menjaga Indonesia," timpalnya. Simak video di atas.(*)