У нас вы можете посмотреть бесплатно GEPENG SRIMULAT - UNTUNG ADA SAYA (Full Kaset Pita A&B) или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Full Kaset Side A & B Gepeng Srimulat - UNTUNG ADA SAYA Gepeng (nama asli: Freddy Aris lahir di Koplak Lor, Muntilan, Jawa Tengah, 27 Agustus 1950 – meninggal di Kota Surakarta, Jawa Tengah, 11 Juni 1988 pada umur 37 tahun) adalah seorang pelawak Indonesia yang terkenal pada tahun 1980-an. Gepeng adalah pelawak kelahiran Surakarta, Jawa Tengah yang memulai kariernya dari pesuruh pada perkumpulan ketoprak di Surakarta. Ia lalu bergabung ke kelompok lawak Srimulat, di mana kariernya sebagai pelawak melejit dan menjadi sangat populer. Dalam salah satu episode lawakan Srimulat yang ditayangkan di televisi, ada adegan di mana Juju - sang primadona Srimulat - yang berperan sebagai majikan Gepeng sang jongos, terancam dilecehkan secara seksual, tetapi sempat diselamatkan oleh Gepeng. Pada adegan tersebut Gepeng berucap "Untung, ada saya!", sambil membusungkan dada. Ucapan tersebut menjadi terkenal bersamaan dengan melejitnya popularitas Gepeng. Pada tahun 1983, Gepeng tersandung masalah kepemilikan senjata api secara tidak sah atau ilegal. Ia pun dijatuhkan vonis lima bulan penjara sebelum akhirnya mendapat grasi dari Presiden Soeharto. Komedian dengan slogan yang khas "untung ada saya" ini berpulang pada tanggal 11 Juni 1988 dalam usia 37 tahun karena penyakit liver yang disebabkan oleh kebiasaanya mengonsumsi minuman beralkohol. Almarhum meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Gaya Merayu (1980; disutradarai oleh Wisjnu Mouradhy) Untung Ada Saya (1982; disutradarai oleh Lilik Sudjio) Gepeng Mencari Untung (1983; disutradarai oleh Lilik Sudjio) Gepeng Bayar Kontan (1983; disutradarai oleh Frank Rorimpandey) Dari Wikipedia. Pelawak, dengan nama asli Aries Fredy, lahir di Muntilan Jawa Tengah, 27 Agustus 1950 dan meninggal 1988. Karirnya dimulai dari Solo, dengan menjadi pemain wayang di group Edy Budoyo, pemain ketoprak di Dharmo Mudo, pemain ludruk di Karya Dharma dan pemain sandiwara Lokaria. Di Solo pula ia pertama kali bergabung dengan Aneka Ria Sri Mulat (1977) yang kemudian diperbantukan ke Sri Mulat Surabaya. Sebenarnya ia sudah tampil di TVRI Stasiun Surabaya sejak 1978, namun dalam peran kecil, dan baru mendapat peran lebih berarti ketika tampil di TVRI Stasiun Yogyakarta sejak 1980, berperan sebagai pelayan dalam sandiwara-sandiwara yang dimainkan group Srimulat. Tahun berikutnya masih di TVRI Yogyakarta ia mendapat peran pemuda, disusul dengan pemunculannya di TVRI Stasiun Surabaya dalam peran yang sama. Namanya betul-betul mengorbit ketika dia dengan group Srimulat Jakarta mengadakan pagelaran di TVRI Stasiun Pusat Jakarta. Di-phk dari srimulat Gepeng di-phk-kan dari grup lawak srimulat. alasannya karena gepeng tidak disiplin-sering main di luar secara sembunyi-sembunyi. gepeng tetap dengan profesinya, bergabung dengan narimo dan nunung. TAHUN Macan 1986 telah minta "korban" dari grup lawak Srimulat. Yang terkena adalah Gepeng, yang selama ini dianggap sebagai bintang grup itu. Ia di-PHK-kan terhitung Senin pekan lalu. "Kami mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan kerja dengan Saudara," bunyi surat bos Srimulat, Teguh, kepada Gepeng. Gepeng, yang kehilangan hak menempati rumah dinas di Balekambang, Solo, tak urung kaget juga. "Tapi tak apa, memang saya mesti pindah rumah, dan saya sudah beli," ujarnya sambil mengemasi perabotannya. Rumah barunya masih di sekitar Kota Solo. Mengapa Gepeng dipecat? Persoalannya, kata Jujuk, istri Teguh, bermula dari ketidak disiplinan Gepeng. Ia sering main di luar secara sembunyi-sembunyi, karena butuh uang. Sebagai pemain Srimulat, ia memang menerima honor tertinggi: Rp 150 ribu per bulan. Tapi, itu tak mencukupi untuk keluarganya. Sehingga ia terpaksa cari obyek, seperti rekaman, main film, main video, atau manggung di luar. Terakhir, menjelang tutup tahun lalu, ia nekat menerima tawaran main di Banjarmasin dengan bayaran bersih Rp 2,5 juta. Apa yang dikerjakan Gepeng setelah cerai dengan Srimulat? Ia ternyata tetap dengan profesinya. Sabtu pekan lalu, ia manggung di Kudus, Jawa Tengah, bersama dengan dua alumni Srimulat, Narimo dan Nunung. Bayaran mereka Rp 4,5 juta. Gepeng , dengan jargonnya yang terkenal : Untung Ada Saya " telah menjadi icon baru lawak Indonesia pasca lengsernya para pelawak tua seperti Bagyo cs, Ateng-Iskak, dsb. Beda dengan warga Srimulat lainnya, bintang Gepeng sangat terang. Ia bahkan pernah membintangi film layar lebar di era Warkop DKI saat film komedi slapstick sedang booming. Sayangnya, ia harus mati muda karena digerogoti penyakit di livernya. Sumber: Ensiklopedi Jakarta, Penerbit Yayasan Untuk Indonesia, 2005/ Tempo, 18 Januari 1986 / http://mercusuarku.wordpress.com