У нас вы можете посмотреть бесплатно BEKAS RUMAH GEMBONG TERORIS DR AZAHARI ( BOM B4LI 1 & 2 ) DI VILLA FLAMBOYAN, BATU MALANG JAWA TIMUR или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Penyergapan Vila Flamboyan 16 Tahun Silam, Otak Bom Bali Dr Azahari Tewas Suasana mencekam terjadi di sebuah rumah di Jalan Flamboyan A1 Nomor 7, Kelurahan Songgokerto, Batu, Malang Jawa Timur, pada 2005 silam. Hunian tersebut menjadi target pengamatan dan penyergapan tim Densus 88 Anti Teror. " Ashari berkata....."Hai Polisi, kalau berani, masuk sini," ancam Dr Ashari bin Husin, penebar teror asal Malaysia dan merupakan otak di balik Bom Bali 2002 dan 2005 " Mereka menyaru sebagai gelandangan, hingga pedagang keliling untuk berseliweran di depan Vila Flamboyan yang diyakini menjadi tempat persembunyian gembong teroris nomor wahid, Dr Azahari. Semua gerak-gerik penghuni rumah kontrakan diawasi. Operasi penyamaran didukung dengan tiga vila yang disewa dekat lokasi persembunyian Dr Azahari, sementara para petinggi Densus 88 Antiteror dan Bareskrim Polri berkumpul di Vila Mawar. Tidak ketinggalan empat mobil dan 15 motor sewaan untuk keperluan transportasi. Kepala Densus 88 yang saat itu dijabat Irjen Bekto Suprapto merasakan momentum. Dia lantas memanggil Crisis Response Team (CRT) Walet Hitam dari Mako Teratai sebagai pasukan striking force atau pasukan pemukul yang akan menyelesaikan misi rahasia. Lewat koordinasi bersama Komandan Satuan Pasukan Terlatih Polri Kombes Arif Sulistyo, 12 personel CRT terbang menggunakan pesawat VVIP Polri dari Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, menuju Bandara Abdurrahman Saleh, Malang, Sabtu 6 November 2005. Mendarat di Skadron Teknik 022, pesawat buru-buru ditarik ke hanggar dan pintu segera ditutup rapat. Pasukan CRT Walet Hitam yang terdiri dari Briptu Yudi, Iptu Bram, Brigadir Diaz, Brigadir Dedi, Brigadir Andi, Brigadir Fran, Brigadir Seto, Brigadir Feri, Brigadir Heru, Brigadir Heri, Brigadir Doni, dan Brigadir Jaka kemudian meninggalkan hanggar usai menerima pengarahan Bekto. Mereka istirahat sejenak di Hotel Kusuma Agro yang dijadikan posko taktis prajurit CRT. Usai menyambut, Petinggi Densus 88 Anriteror Polri Komjen Gories Mere meminta semua anggota CRT mengumpulkan ponsel. Tim serbu sendiri mulai beraksi usai kegaduhan yang terjadi pukul 04.00 WIB. Cholily yang merupakan murid Dr Azahari terdeteksi meninggalkan rumah tersebut dengan membawa tiga ransel ukuran jumbo, yang diduga berisi bahan peledak dan senjata api. Di tengah evakuasi, kaki Brigadir Yamin, personel tim intelijen ditembus timah panas yang datang dari rumah sasaran. Rentetan suara tembakan pun terdengar. Kadensus Bekto yang melihat situasi kritis langsung mengontak Posko Taktis, tempat prajurit CRT berkumpul. "Segera lakukan penyergapan,".................... Pasukan CRT Walet Hitam yang terdiri dari Briptu Yudi, Iptu Bram, Brigadir Diaz, Brigadir Dedi, Brigadir Andi, Brigadir Fran, Brigadir Seto, Brigadir Feri, Brigadir Heru, Brigadir Heri, Brigadir Doni, dan Brigadir Jaka kemudian meninggalkan hanggar usai menerima pengarahan Bekto. Mereka istirahat sejenak di Hotel Kusuma Agro yang dijadikan posko taktis prajurit CRT. Personel CRT yang mengepung hunian Dr Azhari disambut ledakan sejumlah bom rakitan yang dilempar dari dalam rumah. Perlawanan Dr Azahari dan Arman terbilang sengit. "Azhari keluar, menyerahlah. kamu sudah terkepung," teriak Iptu Bram " "Saya mau keluar, jangan tembak," kata Azhari "........ Dr Azahari mulai terlihat di dekat pintu. Hanya saja, kejanggalan terlihat di bagian tubuhnya yang dibalut rompi. Dadanya menggelembung diyakini petugas berisikan bom. "Kamu berhenti di situ, lepaskan baju kamu dan lekas angkat tangan," teriak Iptu Bram. "Hai Polis, kalau berani, masuk sini," katanya. Iptu Bram kemudian memerintahkan Brigadir Fran yang berada tepat lurus di pintu rumah untuk menembak Dr Azahari, yang kembali masuk ke rumah sambil mengarahkan senjata ke petugas. Dor..!!!!!!!! Dr Azahari roboh. Arman yang kalut melihat kondisi gurunya langsung meledakkan bom rompi yang dikenakan dan ikut meninggalkan dunia. Tercatat, Azahari bin Husin tewas tepat pukul 15.45 WIB, Rabu 9 November 2005 sore. #bangunanangkermalang #explore #bangunanangker #explorehorror #exploremisteri #exploretempatangker #kisahmisteri #bombali #terorisme #kisahteroris #fypシ #bombali2002 #terorisdrazhari # terorisbatu #kisahterorisbombali