Part-2 Pentas Wayang Kulit Langgen Nurdjati Ngunjung Buyut Ki Limas desa Slangit 😁😁😁 скачать в хорошем качестве

Part-2 Pentas Wayang Kulit Langgen Nurdjati Ngunjung Buyut Ki Limas desa Slangit 😁😁😁

Tentu, berikut adalah deskripsi lengkap tentang wayang kulit: ​🎭 Wayang Kulit: Seni Pertunjukan Bayangan Warisan Dunia ​Wayang kulit adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Indonesia, yang terutama populer dan berkembang di Pulau Jawa (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur) dan Bali. Kesenian ini telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak tahun 2003. ​📜 Pengertian dan Asal-Usul ​Definisi: Wayang kulit secara harfiah berarti "bayangan dari kulit." Ini adalah pertunjukan teater bayangan (shadow puppet performance) yang menampilkan figur-figur karakter yang dibuat dari pahatan kulit binatang (biasanya kulit kerbau) yang ditipiskan, diwarnai, dan memiliki tangkai pegangan. ​Pertunjukan: Figur-figur wayang dimainkan oleh seorang Dalang di balik layar putih (disebut kelir), yang diterangi oleh lampu minyak atau listrik dari belakang. Penonton melihat bayangan yang terbentuk pada kelir. ​Asal: Kesenian ini diyakini sudah ada sejak zaman kuno di Jawa. Awalnya berfungsi sebagai media untuk menghormati arwah nenek moyang, kemudian berkembang pesat pada masa kerajaan Hindu-Buddha dengan masuknya kisah epik dari India. ​🎭 Elemen Utama Pertunjukan ​Pertunjukan wayang kulit adalah kombinasi seni yang melibatkan beberapa unsur penting: ​Dalang: Tokoh utama yang menghidupkan cerita (lakon). Dalang bertindak sebagai narator, pengisi suara untuk semua karakter (dengan intonasi dan karakter yang berbeda), sutradara, sekaligus pengendali wayang. ​Wayang: Figur-figur terbuat dari kulit yang diukir (ditatah) dengan detail dan diwarnai. Setiap tokoh (seperti Arjuna, Bima, Semar, Rahwana) memiliki bentuk, pakaian, dan karakter yang khas. ​Kelir dan Blencong: Kelir adalah layar putih tempat bayangan diproyeksikan. Blencong adalah sumber cahaya (dahulu lampu minyak, kini sering lampu listrik) yang diletakkan di belakang dalang untuk menghasilkan bayangan. ​Gamelan dan Pesinden: Pertunjukan selalu diiringi oleh orkestra musik tradisional Gamelan yang dimainkan oleh sekelompok Nayaga dan nyanyian yang dibawakan oleh Pesinden (penyanyi wanita). Musik ini menciptakan suasana dan mengiringi alur cerita. ​📖 Lakon dan Nilai Budaya ​Lakon (Cerita): Kisah yang paling umum dan populer dalam wayang kulit adalah yang bersumber dari dua epos besar India, yaitu Ramayana dan Mahabharata, yang telah diadaptasi dan diberi sentuhan kearifan lokal Jawa (disebut lakon carangan). ​Pesan Moral: Wayang kulit bukan sekadar hiburan semalam suntuk (sering berlangsung 8 jam, dari malam hingga pagi). Di dalamnya sarat dengan nilai-nilai moral, etika, dan filosofi hidup yang disisipkan melalui dialog dan perilaku para tokoh. Wayang sering digunakan sebagai media edukasi, penyebaran agama (seperti yang dilakukan oleh Wali Songo), dan kritik sosial. ​Wayang kulit merupakan cerminan budaya tinggi yang menggabungkan seni pahat, seni peran (dalang), seni musik (gamelan), dan sastra (lakon), menjadikannya salah satu warisan budaya Indonesia yang paling berharga. ​Apakah Anda ingin mengetahui lebih detail tentang salah satu aspek wayang kulit, misalnya tokoh ikonik atau sejarahnya?