У нас вы можете посмотреть бесплатно Pengasuh Pesantren Magelang Cabuli Santri 9 Kali, Minta Korban Datang ke Kamar di Jam Tertentu или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Magelang tega mencabuli santriwatinya. Tersangka yang diamankan yakni SA (36), warga Kabupaten Magelang. Sementara korbannya seorang santriwati berusia 15 tahun. Pondok pesantren yang ada di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang itu menjadi tempat SA mencari mangsanya. Mirisnya, aksi bejat tersebut dilakukan oleh pengasuh pesantren berinisial S A (36) yang mengaku sudah 12 tahun bekerja di pesantren . Kapolres Magelang, Mochammad Sajarod Zakun memberikan keterangan. Tindakan pencabulan terkuak setelah adanya laporan dari orang tua korban. Kejadian asusila terjadi sekitar Agustus 2021 hingga Oktober 2021 dilakukan sebanyak 9 kali. Dimana, tersangka sering menyuruh korban untuk membuatkan kopi maupun teh pada saat jam-jam tertentu Kemudian minuman tersebut diminta untuk diantar ke kamar tersangka Disitulaah, tersangka melakukan tindakan pencabulan pada korban. Laporan diperkuat dengan hasil pemeriksaan para saksi, hasil Visum Et Repretum serta keterangan ahli dokter. Hasil menyimpulkan bahwa benar tersangka melakukan tindakan pencabulan tersebut. Dari pengamanan tersangka, dibawa pula sejumlah barang bukti. Pelaku pun dijerat pasal 82 UURI No.17 tahun 2016 tentang Penetapan. Serta Perppu No.1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua UURI No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi undang-undang. (*) Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kronologi Pengasuh Pesantren di Magelang Cabuli Santriwati Hingga 9 Kali, https://jogja.tribunnews.com/2022/05/.... Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Iwan Al Khasni