У нас вы можете посмотреть бесплатно Melati Suryodarmo 'Eins und Eins' Performance или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Melati Suryodarmo 'Eins und Eins' (2017) 3 hours performance. Performed at 'Melati Suryodarmo: Why Let The Chicken Run?' exhibition at Museum MACAN, 30 October 2021. Video courtesy of Museum MACAN Dalam karya ini, Melati mengenakan pakaian berwarna hitam dan sepatu putih, kemudian dia berjalan sambil memegang baskom berisikan cairan berwarna hitam menyerupai tinta. Dia mencelupkan kepalanya ke dalam baskom tersebut, menyeruput cairan hitam itu ke dalam mulutnya, dan kemudian memuntahkannya. Ia kemudian mengerang mengeluarkan suara yang menyerupai kata-kata. Dalam karya Eins und Eins, Melati mengumpamakan sebuah negara dengan tubuh manusia dengan organ-organnya yang berfungsi. Di dalamnya kondisi-kondisi represif dapat mengakibatkan tubuh berpegang pada keadaan agresi dan kegelisahan sebelum akhirnya terwujud secara fisik dalam bentuk mual, muntah, dan ekskresi. Hasilnya adalah sebuah keindahan yang ganjil dan dapat dikaitkan dengan sejarah lukisan tinta, terutama kaligrafi yang berkaitan dengan bahasa. Dengan cara yang sama, sebuah negara yang terdiri dari ratusan juta orang yang tertindas dan dengan hak-hak yang dibatasi, cenderung menghasilkan reaksi ledakan yang sama dalam bentuk pemberontakan atau revolusi. — In this performance, the artist wears a black dress and white shoes, and holds a basin of black liquid which is the substitute of ink. She sips from the basin and spits out the ink. Her face becomes splattered with the black liquid. She groans deep gutteral sounds of despair. Eins und Eins is inspired by Melati’s comparison of a nation to a human body with functioning organs, where repressive conditions can result in the body holding onto aggression and unease before eventually physically purging these emotions in the form of nausea, vomit and excretion. The result is strangely aesthetic and can be seen to draw on histories of ink painting and especially calligraphy with its underlying relationship to language. In the same way, a nation consisting of hundreds of millions of oppressed people with restricted rights tends to produce a similarly explosive reaction in the form of a rebellion or revolution. — https://www.museummacan.org/exhibitio...