У нас вы можете посмотреть бесплатно Media Luar Negeri Sampaikan Analisis Pakar, Klaim Hubungan Prabowo-Jokowi Berubah Jelang Pemilu 2029 или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru TRIBUN-VIDEO.COM - Media luar negeri, The Strait Times membeberkan hasil pernyataan para analisis tentang hubungan Presiden RI, Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hubungan keduanya yang saat ini menyatakan diri sebagai sahabat itu diprediksi bakal renggang jelang Pemilu selanjutnya yakni Pemilu 2029. Media pemberitaan asal Singapura ini menyorot pertemuan Prabowo dan Jokowi pada 4 Oktober 2025 lalu sebagai sinyal politik ke depan. Meski tidak ada pernyataan resmi yang merinci isi pembicaraan, pertemuan tersebut dinilai sarat muatan politik dan memperbarui perhatian terhadap dinamika hubungan mereka. Pertemuan dua jam itu berlangsung di tengah isu reshuffle Kabinet dan tuduhan pemalsuan ijazah yang menimpa Jokowi dan putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Beberapa analis menilai pertemuan tersebut sebagai langkah Jokowi untuk mencari jaminan politik dari Prabowo agar posisinya tidak semakin terjepit. Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai bahwa hubungan keduanya masih saling membutuhkan. "Pak Prabowo akan tetap meminta nasihat dari Pak Jokowi demi menjaga stabilitas politik hingga setidaknya tahun 2028," ujarnya, diberitakan The Straits Times. Di sisi lain, langkah Prabowo mengganti sejumlah pejabat yang dikenal sebagai loyalis Jokowi, seperti Budi Arie Setiadi dan Hasan Nasbi, memunculkan istilah “dejokowisasi” di media lokal. Namun, analis politik Wasisto Raharjo menilai perombakan tersebut bukan bentuk balas dendam politik. “Perombakan itu dilakukan secara profesional. Mereka yang dicopot adalah yang berkinerja buruk atau memiliki masalah hukum,” katanya. Prabowo juga diketahui menciptakan posisi baru di militer seperti wakil panglima angkatan darat dan wakil panglima TNI, yang dinilai sebagai penyeimbang terhadap tokoh-tokoh militer yang dekat dengan Jokowi. Langkah ini dianggap sebagai strategi untuk memperkuat kontrol pemerintahan Prabowo. Analis politik Made Supriatna menyebut penurunan pengaruh Jokowi di panggung nasional sebagai hal yang wajar. “Tidak mungkin Prabowo membiarkan ada kekuatan lain yang tak bisa ia kendalikan dalam pemerintahannya,” ujarnya dalam podcast Kanal SA. https://www.tribunnews.com/nasional/7... Program: Tribunnews Update Editor Video: Ni'amu Shoim Assari Alfani Uploader: Panji Anggoro Putro #jokowi #prabowosubianto #media #mediasingapura