У нас вы можете посмотреть бесплатно Janturan Ebeg Kuda Kepang Banyumasan Tri Laras Muda Kencana Purwanegara или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Paguyuban Seni Kuda Kepang Tri Laras Muda Kencana Ds.Winong RT06 RW04 Desa Karanganyar Kec. Purwanegara Kab. Banjarnegara Jawa Tengah Pimpinan: Bp. Sumyar Dalang: Bp. Purwanto Janturan adalah bagian pembuka dalam pertunjukan Ebeg Banyumasan yang menandai dimulainya ritual atau pentas tari. Di tahap ini, penari belum mengalami kerasukan, tetapi suasana sudah dibangun dengan musik gamelan yang dinamis, gerakan simbolik, dan suasana magis. Gerakan janturan menggambarkan kesiapan prajurit, semangat bertempur, dan keterhubungan antara dunia manusia dan spiritual. Penari membawa kuda kepang (ebeg) dari anyaman bambu, mengelilingi arena sambil menari dengan irama musik khas Banyumasan. Janturan menjadi tahap penting untuk menyatukan emosi penonton, penabuh, dan penari, sebagai pembuka sebelum terjadi kesurupan (ndadi). --- Janturan is the opening segment of the Ebeg Banyumasan performance, marking the beginning of the ritual dance. At this stage, the dancers are not yet in a trance, but the atmosphere is already built through rhythmic gamelan music, symbolic movements, and a mystical vibe. The janturan movements represent the readiness of warriors, the spirit of battle, and the connection between the physical and spiritual worlds. Dancers carry woven bamboo horses (ebeg), circling the stage with movements in sync with the traditional Banyumasan rhythm. Janturan is a crucial phase that unifies the emotion of the audience, musicians, and dancers before entering the trance state known as "ndadi".