У нас вы можете посмотреть бесплатно Dari Gaza ke Jakarta, Warga Palestina Buka Kafe di Gambir или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Ammar Abu Ali keluar dari Gaza pada Maret lalu, dan memutuskan pindah ke Indonesia pada bulan Mei. Untuk bisa keluar dari Gaza, ia mengaku harus membayar sebesar $5 ribu (Rp79 juta) per orang, kepada perusahaan Ibrahim Hassan al-Arjani yang berbasis di Mesir. Saat itu, ia keluar Gaza bersama istri, dan orang tuanya. Berita mengenai perusahaan Ibrahim Hassan al-Arjani telah banyak dibahas di Timur Tengah. Diberitakan bahwa perusahaan tersebut telah meraup keuntungan hingga jutaan dollar Amerika untuk keluarkan warga dari Gaza. Kini, Ammar dan kakaknya, Ziad — yang telah 8 tahun tinggal di Indonesia — mengelola usaha bersama berupa kafe dan bisnis perjalanan. “Saya memilih Indonesia, karena kakak saya telah lama tinggal di sini. Saya telah beberapa kali datang ke Indonesia untuk berbisnis dengan kakak saya,” kata Ammar ketika ditemui VOA. “Di sini juga lebih mudah mengurus visa residents dan surat-surat lainnya untuk berbisnis. Seperti kafe ini yang sudah kami bangun 1 tahun lebih,” lanjutnya. Kepada dunia, Ammar ingin sampaikan bahwa Palestina membutuhkan “keadilan dan kedamaian”. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Indonesia kepada tanah airnya, Palestina. Saat ditanya mengenai apa yang ingin disampaikan kepada Amerika Serikat, dengan tegas Ammar menjawab “hentikan standar ganda AS”. Pada Agustus lalu, Menlu Amerika Serikat, Antony Blinken sempat menolak anggapan bahwa Washington memiliki “standar ganda” atas tuduhan pelanggaran yang dilakukan oleh militer Israel di Gaza. "Apakah kita mempunyai standar ganda? Jawabannya adalah tidak … Kami menerapkan standar yang sama kepada semua orang, apakah itu musuh, pesaing, teman, atau sekutu,” kata Blinken. Meski demikian, gelombang desakan dunia kepada Amerika Serikat dari dalam dan luar negeri untuk mengupayakan resolusi konflik, masih terus berlangsung. “Blinken dan AS harus menunjukkan upaya lebih jelas … Harus ada negosiasi yang jelas. Ia harus mendorong kedua belah pihak, bukan hanya satu pihak,” kata Jeremi Suri, pakar politik & kebijakan luar negeri University of Texas. Kunjungi website kami 👉 https://www.voaindonesia.com Ikuti VOA di akun media sosial lain: Instagram: / voaindonesia Facebook: / voaindonesia X: https://x.com/voaindonesia Kanal YouTube VOA Indonesia menghadirkan berita terbaru dari berbagai dunia, khususnya berita dari Amerika. Ikuti juga kisah seru diaspora Indonesia di Amerika yang inspiratif lewat berbagai serial kami seperti Amerikuy dan Ketika Hidup Diperjuangkan. Kamu juga bisa intip berbagai aspek kehidupan di Amerika termasuk budaya, teknologi, seni dan hiburan. Voice of America menyiarkan beragam program dalam 48 bahasa dan berpusat di Washington DC.