#GunsGermsAndSteel скачать в хорошем качестве

#GunsGermsAndSteel

#GunsGermsAndSteel (12) Tulisan adalah jendela peradaban, tetapi tidak semua orang bisa membuka jendela itu dengan cara yang sama. Ada yang menciptakan sendiri, ada yang menyesuaikan dari yang sudah ada, dan ada yang meminjam tanpa benar-benar memahami akar kata-katanya. Diamond dalam bab ini membongkar bagaimana sistem tulisan berkembang di berbagai belahan dunia. Tidak semua peradaban menciptakan aksara dari nol. Sebagian besar meminjam, sebagian menyesuaikan, sebagian lainnya mengadopsi sistem yang susah ada. Sejarah mencatat hanya sedikit yang benar-benar menjadi “pelopor” tulisan—Sumeria, dengan paku-pakunya, Mesir dengan hieroglifnya, dan Tiongkok dengan aksara kompleksnya. Sisanya? Mereka mengambil yang sudah ada, mengubahnya sedikit, lalu memenjadikannya milik mereka sendiri. Diamond membedakan tulisan menjadi tiga kategori besar: cetak biru (blue print inovation), dan aksara pinjaman (borrowed script). Cetak biru adalah ketika suatu masyarakat mencipta sistem tulisan mereka sendiri tanpa inspirasi dari luar, sementara aksara pinjaman terjadi ketika suatu sistem diadopsi, dimodifikasi, atau bahkan hanya disalin begitu saja. Seperti alfabet Latin yang berasal dari Yunani, yang sebelumnya dipengaruhi oleh aksara Fenisia. Atau bagaimana Jepang mengambil aksara Tiongkok lalu menyesuaikannya dengan sistem mereka sendiri. Namun, lebih dari sekadar sistem huruf, Diamond ingin menunjukkan bahwa tulisan bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga senjata kekuasaan. Mereka yang lebih dulu mengembangkan sistem tulisan memiliki keunggulan luar biasa dalam mencatat sejarah, menyusun hukum, mengorganisir pemerintahan, dan menyebarkan ideologi. Sementara itu, masyarakat yang tidak memiliki sistem seringkali tertinggal, atau bahkan menjadi korban sejarah yang ditulis oleh orang lain. Sejarah selalu condong pada mereka yang bisa menulisnya. Dan tulisan lebih dari sekadar kumpulan huruf, adalah salah satu alat paling tajam yang pernah dimiliki manusia. Di tangan yang tepat, ia bisa menjadi jembatan menuju kejayaan. Di tangan yang lain, bisa jadi sebaliknya.