(NO. 38 A) Tari GAMA GANDRUNG | SMAN 2 NGANJUK [SMADA DANCER B] FTTPMN UNESA 2021 скачать в хорошем качестве

(NO. 38 A) Tari GAMA GANDRUNG | SMAN 2 NGANJUK [SMADA DANCER B] FTTPMN UNESA 2021

SMADA DANCER TEAM B SINOPSIS "Tari Gama Gandrung" Koreografer : Bathara Saverigadi Dewandoro Komposer : Sri Waluyo Desainer Kostum : Yani Wulandari Produksi : Swargaloka Gama Gandrung diciptakan pada tahun 2013. Merupakan sebuah embrio karya dari karya "Menoleh Kebelakang Menyaksikan Masanya tahun 2014" dan "Refusing tahun 2017". Gama Gandrung lahir karena ketertarikan Koreografer pada sejarah tari Gandrung Banyuwangi. Yang menceritakan tentang Tari Gandrung yang dahulu ditarikan oleh laki-laki sebagai media perjuangan melawan penjajah. Hingga sekarang ditarikan perempuan dan dapat menjadi maskot kota Banyuwangi. Ketertarikannya terletak pada kehebatan senimannya dalam mempertahankan eksistensi dari masa ke masa hingga menjadi sebuah ikon kota. Estafet mewarisi kesenian hingga mengalami transformasi estafet Gender. Stigma yang muncul pada masyarakat pun tidak menjatuhkan semangat para senimannya untuk tetap menari. Hal ini yang Koreografer bawa sebagai contoh perjalanan hidup. Gama Gandrung Sendiri dirintis oleh 5 penari pertamanya Denta Sepdwiansyah, Chikal Mutiara, Afrilia Mustika, Swastika Maharani, dan Bathara Saverigadi. Menyepakati judul karya yang diidekan oleh Chikal Mutiara, berasal dari Bahasa Sansekerta. Gama yang berarti perjalanan, dan Gandrung yaitu kesenian yang diangkat. Karya ini dapat ditarikan oleh laki – laki dan perempuan yang pada awalnya antara laki-laki dan perempuan berbeda ragam gerak pada beberapa bagian, sekarang menjadi disamakan tanpa ada perbedaan gerak. Hal ini merupakan wujud dari proses perjalanan sebuah karya yang berkembang sesuai perkembangan pola berfikir Koreografer. Ada sebuah pesan yang ingin disampaikan dari disamakannya ragam gerak antara laki – laki dan perempuan yaitu tentang perjalanan tubuh Penari Gandrung dalam tampilannya yang lebih kearah feminis tetapi dalam jiwanya terbesit pengalaman patriotik yang maha dasyat memperjuangkan kehidupan keseniannya.