У нас вы можете посмотреть бесплатно PENJAGA SEKOLAH JATUH DI SUNGAI BENGAWAN SOLO, TIM SAR GABUNGAN LAKUKAN PENCARIAN | BRIMOB SOLO или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Tim SAR gabungan melakukan penyisiran terhadap penjaga sekolahan, Sulardi (50) yang hanyut di Sungai Bengawan Solo dengan radius sejauh 6 Km. Berdasarkan informasi, penjaga di SDN 3 Jetis itu semula mengendarai sepeda motor bersama istri dan anaknya. Sesampainya di atas jembatan Ring Road, Sulardi merasa mual dan ingin muntah. Diduga saat melihat ke bawah jembatan, penjaga sekolah itu terpeleset hingga jatuh ke sungai pada Minggu (14/2/2021) sekira pukul 17.00 Sebanyak 100 personel gabungan melakukan pencarian dari bawah Jembatan Ring Road tepatnya di Dusun Dalon, Desa Sroyo, Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar hingga memasuki wilayah Kabupaten Sragen. Tim menyisir sepanjang aliran sungai menggunakan perahu LCR. Koordinator Basarnas Pos Solo, Arief Sugiyarto menyampaikan, ada lima pos pantau yang disiapkan di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo hingga wilayah Kabupaten Bojonegoro. "Awalnya ada 4 tambah satu jadi 5. Di Bojonegoro kita siapkan, di Ngawi juga sudah disiapkan. Radius 6 kilometer," katanya kepada Tribunjateng, Senin (15/2/2021). Dia menjelaskan, adanya pos pantau di wilayah Bojonegoro lantaran berkaca dari kejadian orang hanyut di Kecamatan Gondangrejo beberapa bulan lalu yang ditemukan di wilayah Bojonegoro. Lanjutnya, karena sudah masuk aliran utama Sungai Bengawan Solo, pencarian dengan metode penjaringan tidak akan efektif karena arus cukup deras. Sehingga pencarian dilakukan dengan cara susur sungai baik di sisi kanan dan kiri dengan menggunakan perahu karet. "Kita belajar dari pengalaman yang dulu di Gondangrejo, itu 40 jam sudah sampai di Bojonegoro," ucapnya. Dia mengungkapkan, sampai saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan Sulardi. Penyisiran akan dilakukan hingga nanti sore untuk kemudian dilanjutkan evaluasi guna menentukan langkah selanjutnya. "Kita standar pencarian 7 hari. Kalau memang belum ketemu kita evaluasi. Kalau misal setelah 7 hari ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, tentu kita akan perpanjang," jelasnya.