У нас вы можете посмотреть бесплатно ✅JAKARTA - CIAWI cuma 25 menit❗ Driving Around JAGORAWI Toll Road - the first toll road in Indonesia или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Driving Maps : https://bit.ly/3cpeRms The Jakarta–Bogor–Ciawi Toll Road (shortened to Jagorawi Toll Road) is the first toll road in Indonesia. Construction on the highway began in 1973, and it was officially opened on 9 March 1978. The Jagorawi Toll Road links the capital city of Jakarta to the West Javanese cities of Bogor and Ciawi. It has a length of around 59 kilometres (37 mi) going north and southbound and is operated by Jasa Marga, a state-owned enterprise. The toll road has achieved break-even point, making it the cheapest toll road in Indonesia based on price per kilometer. In 1973, the Indonesian government began building the first highway linking the capital Jakarta with the city of Bogor. When the road was still in its construction phase, it was not officially a toll road. When the highway was nearly finished, the government began considering ways to execute the operation and maintenance of the highway autonomously, without burdening governmental financing. For that purpose, the Labor Department suggested that the portion of the road between Jakarta and Bogor be changed to a toll road. Private investors, with government financing, established the semi-private corporation Jasa Marga to manage the highway on 1 March 1978. The road was officially inaugurated in a ceremony on March 9, 1978 hosted by President Suharto. In 2017, PT Jasa Marga issued securities backed by the toll revenues from Jagorawi. The Jagorawi Toll Road is four lanes wide (in each direction) from Taman Mini to Citeurep, and three lanes wide from Citeurep to Bogor. Ciawi–Sukabumi Toll Road is a planned 54-km extension of Jagorawi Toll Road, subdivided into 4 sections: Ciawi–Cigombong, 15 km (9.3 mi) Cigombong–Cibadak, 12 km (7.5 mi) Cibadak–West Sukabumi, 14 km (8.7 mi) West Sukabumi–East Sukabumi, 13 km (8.1 mi) Concession is held by PT Trans Jabar Toll, a subsidiary of state-owned developer Waskita Karya. Land acquisition by January 2013 was at 40 percent, and Trans Jabar predicted that the construction would begin by the end of 2013. However, construction was delayed due to problems with land acquisition. President Joko Widodo renewed the government's efforts to complete land acquisition in 2016. The Ciawi–Cigombong section was opened in December 2018. Construction on the second section, Cigombong–Cibadak, was 76.50% complete by February 2021; the projected completion date is August 2021. https://en.wikipedia.org/wiki/Jagoraw... === Jalan Tol Jakarta–Bogor–Ciawi atau Jalan Tol Jagorawi adalah jalan tol pertama di Indonesia yang mulai dibangun pada tahun 1973, menghubungkan Jakarta-Bogor-Ciawi. Jalan tol ini dikelola oleh PT Jasa Marga dan melewati wilayah Kota Jakarta Timur, Kota Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Jalan tol ini dibangun dengan biaya Rp.350 juta per kilometer pada kurs rupiah saat itu. Jalan tol sepanjang kurang lebih 50 km ini diresmikan Presiden Soeharto pada tanggal 9 Maret 1978. Saat diresmikan, jalan tol tersebut baru sampai ruas Jakarta-Citeureup saja dan juga hanya 2 lajur, dengan karyawan 200 orang. Jalan tol Jagorawi merupakan jalan tol pertama yang didanai APBN dari pinjaman luar negeri, kemudian pengelolaannya diberikan kepada PT Jasa Marga sebagai modal awal perusahaan tersebut dan merupakan penyertaan pemerintah. Tahun 1973, Pemerintah mulai membangun jalan bebas hambatan pertama yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor. Ketika masih dalam tahap pembangunan, jalan tol Jagorawi ini belum berstatus sebagai jalan tol. Ketika jalan tersebut selesai dibangun, pada tahun 1978, Pemerintah RI memikirkan agar biaya pengoperasian dan pemeliharaan ruas jalan tersebut dapat dilakukan mandiri tanpa membebani anggaran Pemerintah RI. Untuk itu, Menteri Pekerjaan Umum ketika itu, Ir. Sutami mengusulkan kepada Presiden RI agar ruas jalan Jakarta-Bogor tersebut dijadikan jalan tol. Maka 2 pekan sebelum jalan tol Jagorawi diresmikan penggunaannya, persisnya pada 25 Februari 1978, terbit PP No. 4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian Persero yang mengurusi dan mengelola infrastruktur jalan raya. Dari situlah, kemudian lahir badan usaha persero PT Jasa Marga (Persero) pada 1 Maret 1978, sepekan sebelum jalan tol Jagorawi sudah diresmikan. Fasilitas Dari Februari-Desember 2011, ruas tol Jagorawi telah dilebarkan dari 3 lajur menjadi 4 lajur dari Jakarta hingga Sentul Selatan, sisanya dari Sentul Selatan sampai Bogor masih 3 lajur dan Bogor sampai Ciawi masih 2 lajur. Jalan tol ini dilengkapi pula oleh lima tempat istirahat yakni di tempat peristirahatan Cibubur Square di KM 10, tempat istirahat Sentul (KM 35) dan tempat istirahat Ciawi (KM 45) untuk arah Jakarta ke Bogor/Ciawi. Sebaliknya dari Bogor/Ciawi, tempat peristirahatan akan ditemui di tempat istirahat Bogor (KM 38), dan tempat istirahat Gunung Putri (KM 21). #drivingaround #driving #walkingaround #jagorawi #toljagorawi #jakarta #bogor #ciawi