У нас вы можете посмотреть бесплатно Ogoh-Ogoh "Anggara Wage Dungulan" Shanti Graha Ubud Tengah || Saka 1946 или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Sinopsis : Pada hari Anggara Wage Dungulan, sehari sebelum Hari Raya Galugan sebagai turunnya Sang Bhuta Amangkurat yang menggoda manusia lebih-lebih kuat lagi untuk berbuat adharma. Amangkurat dalam Bahasa Kawi artinya berkuasa. Bhuta Amangkurat adalah sifat manusia yang ingin berkuasa. Manusia agar menuntaskan melawan godaan ini dengan memuja Bhatara Siwa serta mengalahkan kekuatan Sang Bhuta Tiga (Bhuta Galungan, Bhuta Dungulan, dan Bhuta Amangkurat). Secara simbolis memotong babi ”nampah celeng” artinya “nampa” atau bersiap menerima kedatangan Sanghyang Dharma. Babi dikenal sebagai simbol tamas (malas), sehingga membunuh babi juga dapat diartikan sebagai menghilangkan sifat-sifat malas manusia. Sore hari ditancapkanlah penjor lengkap dengan sarana banten pejati yang mengandung simbol “nyujatiang kayun” dan memuja Hyang Maha Meru (bentuk bambu yang melengkung) atas anugerah-Nya berupa kekuatan dharma yang dituangkan dalam Catur Weda di mana masing-masing Weda disimbolkan dalam hiasan penjor sebagai berikut: lamak simbol Reg Weda, bakang-bakang simbol Atarwa Weda, tamiang simbol Sama Weda, dan sampian simbol Yayur Weda. Di samping itu, penjor juga simbol ucapan terima kasih ke hadapan Hyang Widhi, karena sudah dianugerahi kecukupan sandang pangan yang disimbolkan dengan menggantungkan beraneka buah-buahan, umbi-umbian, jajan, dan kain putih kuning. Pada sandyakala segenap keluarga mabeakala, yaitu upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya Galungan. Disisi lain, hari Anggara Wage Dungulan, merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh warga masyarakat di Bali. Karena, sehari menjelang puncak perayaan Galungan, sebagai Penampahan Galungan, sehingga dirayakan acara masak memasak yang sangat meriah, seperti membuat lawar dari daging babi, jeruk, jukut balung, sate, nasi plus baas bali, teh anget. Selain membuat masakan yang meriah untuk makan bersama keluarga, khusus keluarga yang mempunyai balita, sekaligus membuatkan sate jerimpen yang acara natab di hari raya Galungan.