У нас вы можете посмотреть бесплатно CARA MEMAHAMI CP PAI RA PERDIRJEN PENDIS 9941 TAHUN 2025 или скачать в максимальном доступном качестве, видео которое было загружено на ютуб. Для загрузки выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием видео, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса ClipSaver.ru
Memahami Pilar Pembelajaran di Raudlatul Athfal RA Pendahuluan: Fondasi Pembelajaran yang Khas di RA Sebagai panduan bagi wali murid, dokumen ini memaparkan pilar-pilar fundamental yang menopang kurikulum di Raudlatul Athfal RA . Memahami kerangka kurikulum ini akan membantu Anda melihat bagaimana setiap kegiatan bermain dan belajar dirancang untuk membangun fondasi yang kokoh bagi anak pada fase fondasi ini. Kekhasan kurikulum RA terletak pada pengintegrasian Pendidikan Agama Islam PAI dan pengenalan Bahasa Arab sederhana dalam suasana akademik-religius yang dilandasi oleh ikatan cinta karena Allah mahabbah fillah . Landasan ini diperkuat dengan nilai-nilai luhur "Panca Cinta": Cinta Allah dan Rasul-Nya, cinta ilmu, cinta lingkungan, cinta diri dan sesama, serta cinta tanah air. Pendekatan unik ini bertujuan untuk memastikan anak tidak hanya siap secara akademis, tetapi juga memiliki karakter mulia dan keimanan yang kuat sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar. Untuk mencapai tujuan mulia tersebut, proses pembelajaran di RA ditopang oleh tiga pilar utama yang saling terintegrasi, yaitu: 1. Pilar Nilai Agama dan Budi Pekerti: Menanamkan Iman dan Akhlak Mulia Pilar ini menjadi landasan utama dalam membentuk karakter anak. Tujuannya adalah membantu anak mengenal Allah Swt. sebagai Sang Pencipta, menumbuhkan kecintaan pada Al-Qur'an dan Hadis sebagai pedoman hidup, serta membiasakan penerapan perilaku mulia akhlak karimah dalam setiap interaksi, baik dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, maupun alam sekitar. Berikut adalah capaian pembelajaran utama dalam pilar ini: 1. Mengenal Allah Swt. melalui pengamatan terhadap berbagai ciptaan-Nya di sekitar. 2. Mengenal Al-Qur'an dan Hadis sebagai sumber ajaran dan pedoman hidup. 3. Mempraktikkan ibadah harian sederhana yang sesuai dengan tahap perkembangan usianya. 4. Membiasakan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. 5. Mengenal kosakata dasar Bahasa Arab yang terkait dengan ibadah dan kehidupan sehari-hari. Setelah fondasi keimanan dan akhlak terbentuk, pilar berikutnya berfokus pada pengembangan pribadi anak yang utuh. 2. Pilar Jati Diri: Membangun Pribadi yang Mandiri dan Sehat Secara Emosional Pilar Jati Diri bertujuan untuk membantu anak mengenali keunikan dirinya, membangun kepercayaan diri, serta mengembangkan keterampilan untuk mengelola emosi dan menjalin hubungan sosial yang positif. Pilar ini sangat penting untuk membentuk individu yang seimbang, mandiri, dan memiliki kesejahteraan mental mental health dan well-being . Elemen-elemen kunci dalam pengembangan Jati Diri meliputi: 1. Mengenali identitas diri, termasuk ciri fisik, gender, dan latar belakang budayanya secara positif. 2. Mengelola emosi dengan cara yang sehat dan wajar sesuai tahap perkembangannya. 3. Membangun hubungan sosial yang sehat dengan teman sebaya dan orang dewasa di sekitarnya. 4. Mengembangkan kemandirian fisik melalui penguasaan fungsi gerak motorik kasar dan halus. Dengan bekal pribadi yang kuat, anak kemudian dibimbing untuk menjelajahi dunia pengetahuan melalui pilar ketiga. 3. Pilar Dasar-Dasar Literasi dan Sains: Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu dan Kemampuan Berpikir Kritis Pilar ini dirancang untuk membekali anak dengan kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk belajar sepanjang hayat. Fokusnya adalah menumbuhkan rasa ingin tahu alami anak dan mengasahnya menjadi kemampuan untuk berkomunikasi, memahami informasi dari lingkungannya, serta memecahkan masalah sederhana yang ia temui. Kompetensi utama yang diasah dalam pilar ini adalah: 1. Kemampuan berkomunikasi secara lisan untuk menyampaikan ide, perasaan, dan keinginan secara efektif. 2. Memahami informasi sederhana yang diterima dari berbagai sumber, baik lisan maupun visual. 3. Memiliki kepekaan terhadap bilangan dan konsep matematika dasar yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. 4. Memecahkan masalah sederhana yang ditemui dalam kegiatan bermain dan aktivitas lainnya. 5. Mengeksplorasi proses seni dan kreativitas dengan cara yang aman serta bertanggung jawab. Ketiga pilar ini tidak berdiri sendiri, melainkan dijalin menjadi satu kesatuan yang utuh melalui sebuah filosofi pendidikan yang mendasar. Kesimpulan: Menyiapkan Lahan Terbaik untuk Tumbuh Kembang Anak Untuk memahami keseluruhan filosofi kurikulum RA, kita dapat menggunakan sebuah metafora sederhana yang menggambarkan proses pendidikan ini. RA dapat diibaratkan sebagai persiapan lahan sebelum menanam pohon. Metafora ini menjelaskan bahwa rasional dan tujuan kurikulum RA, dengan penekanan pada nilai agama dan Panca Cinta, adalah ibarat proses menyiapkan tanah yang gembur dan kaya nutrisi. Karakteristik pembelajaran yang unik—seperti metode bermain yang bermakna, pendekatan yang holistik integratif, dan pelibatan keluarga—adalah cara kita merawat lahan tersebut.